Ramadhanku

Ponpes Kulliyatul Muballighiin Siapkan Pedakwah yang Dibekali Keterampilan Menjahit dan Bekam

Sejak awal didirinya, pesantren bercita-cita menelurkan kader santri yang beriman dan bertakwa serta memiliki keterampilan limu dunia.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Para santriwati Pondok Pesantren Kulliyatul Muballighiin Balikpapan berlatih menjahit di ruang kelas lantai dua gedung ponpes. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Para santri yang menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) Kulliyatul Muballighiin Balikpapan mendapat ilmu agama dan pengetahuan mengenai keduniaan.

Antara ilmu agama dan dunia disinergikan agar lulusan santri mampu menjadi pribadi yang selamat dunia dan akhirat.

Saat matahari sore masih berada sejajar dengan pandangan mata, Tribunkaltim.co menyambangi ponpes ini yang beralamat di Jl Ksatria Km 8, Batu Ampar, Balikpapan Utara.

Terlihat beberapa santriwati sedang belajar menjahit di ruang kelas lantai dua gedung utama pesantren.

"Saya belajar menjahit usai lulus bisa buka usaha jahitan selain nanti menjadi pendakwah," ujar Samiqnah, santri asal Tarakan ini.

Ketika ditemui, Ketua Pembina Harian Ponpes Kulliyatul Muballighiin Ustadz Nandang Solihin menjelaskan, ponpes menciptakan kader-kader ustadz dan ustadzah di berbagai daerah pelosok daerah, namun kebijakan ponpes juga membekali para santri keterampilan, seperti menjahit, bertani, dan, terapi kesehatan bekam.

Baca: Cetak Kader Tarbiyah, Ponpes Kulliyatul Muballighiin Minta Santri Jauhi Televisi dan Radio

Sejak awal didirinya, pesantren bercita-cita menelurkan kader santri yang beriman dan bertakwa serta memiliki keterampilan limu dunia agar saat lulus tidak menjadi orang yang sia-sia tiada berguna di tengah masyarakat.

"Santri yang datang ke ponpes kebanyakan orang-orang dari daerah perdesaan. Kami berusaha tingkatkan ilmu agama dan perbekalan dunianya," katanya yang saat itu mengenakan kemeja batik coklat.

Islam mengatur secara jelas mengenai keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat. Nandang tidak ingin santrinya hanya memikirkan akhirat tetapi melupakan urusan dunia yang berhubungan dengan manusia lain.

Mengacu Al Quran surat Al Qashas ayat 77 disebutkan, "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."

Termasuk juga ada Hadir Riwayat Ibun Asakir yang berisi, "Rasulullah telah bersabda:Kerjakanlah urusan duniamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya. Dan laksanakan akhiratmu seakan-akan kami akan mati besok."

Dia menyarankan kepada para santri setelah lulus dari ponpes membawa kemanfaatan bagi dirinya dan orang lain. Ilmu agama dipakai untuk berdakwah, sedangkan ilmu keterampilan dunia dipakai juga bisa untuk manfaat umat.

Baca: Ponpes Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari Ajarkan Santri Seni Islam sebagai Media Dakwah

"Jangan sampai saat kita terjun ke masyarakat kita membuat susah orang. Kalau kita hanya kerja shalat tetapi tidak mau ikut bermasyarakat berbuat sosial sama saja. Tidak bagus juga," ungkap suami dari Iis Kusmiati ini.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved