Obesitas
Begini Cara Mencegah Anak Agar Tidak Kegemukan Berlebihan
UNICEF mencatat angka prevalensi obesitas anak Indonesia mencapai 12,2%. Kondisi apa yang bisa digolongkan obesitas atau kegemukan?
“Kegemukan menjadi begitu umum dan ada kecenderungan melihat berat badan yang berlebihan menjadi normal,” ujar Dr. Ludwig, salah seorang peneliti dari Childhood Obesity dikutik www.TribunKaltim.co dari Tabloid-Nakita.com.
Lalu bagaimana mencari tahu apakah anak mengalami obesitas? Pemeriksaan rutin ke dokter menjadi jawabannya. Mama mungkin bisa menghitung berat badan anak berdasarkan Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index/BMI), tetapi ada beberapa hal pula yang dapat menjadi faktor yang membuat anak obesitas.
Mama bisa menggunakan rumus berat badan dibagi tinggi badan. Misalnya si kecil memiliki berat 25 kilogram dengan tinggi 90 cm. Berarti 25 kilogram/0,9 m hasilnya 27,7. Jika hasilnya lebih dari 30 itu berarti si anak mengalami obesitas.
Stephen Pont, MD, MPH, direktur dari Texas Center for the Prevention and Treatment of Childhood Obesity mengatakan, ada beberapa faktor lain selain berat badan yang dapat memicu obesitas. Faktor tersebut antara lain faktor genetik obesitas dari orangtua, waktu menonton televisi atau bermain gadget yang berlebihan, tidur tidak teratur, serta ekonomi keluarga.
Itu dia beberapa hal mengenai obesitas pada anak yang Mama perlu tahu. Jangan anggap remeh asupan gizi pada si kecil ya, Mam. Meskipun masih dalam masa pertumbuhan, ia tetap membutuhkan gizi seimbang agar badannya aktif. (Niken/Parents/tabloid-nakita.com)
***