Obesitas
Begini Cara Mencegah Anak Agar Tidak Kegemukan Berlebihan
UNICEF mencatat angka prevalensi obesitas anak Indonesia mencapai 12,2%. Kondisi apa yang bisa digolongkan obesitas atau kegemukan?
TRIBUNKALTIM.CO - Apakah Anda miris dan kasihan melihat Arya Permana, bocah laki-laki yang berasal dari Desa Cipurwasari, Karawang, Jawa Barat, susah-payah berjuang untuk sekadar duduk?
Anak berusia 10 tahun menjadi sorotan media massa karena berat badannya berlebih, mencapai 192 kilogram. Dan, apakah anda tega apabila putra-putri kesayangan mengalami obesitas seperti Arya?
Anak-anak memang lebih menyukai makanan dan minuman yang manis. Walaupun lezat, makanan dan minuman manis adalah salah satu penyebab utama obesitas.
Bukan hanya orang dewasa yang dapat mengalami obesitas, anak-anak pun dapat juga mengalaminya, seperti Arya.
Obesitas adalah kondisi adanya penumpukan lemak dalam tubuh yang telah melampaui batas. Lemak memang bermanfaat untuk tubuh, tapi dalam takaran yang wajar.
Parahnya, obesitas pada anak dapat menimbulkan risiko beberapa penyakit serius pada anak, seperti hipertensi, sleep apnea, masalah pernapasan, masalah postur dan perkembangan tulang ekstremitas, masalah psikososial, masalah hormonal dan sistem reproduksi, alergi dan hipersensitivitas dan masih banyak lagi.
BACA JUGA: VIDEO -- Bocah Tergendut di Jawa Barat, Baru 10 Tahun tapi Berat Badan Sudah 192 Kg!
Salah satu penyebab anak mengalami obesitas dikarenakan oleh gaya hidup yang salah. Seperti saat si kecil merengek minta dibelikan permen, dengan alasan kasihan Anda pun akhirnya membelikan permen. Hal itu terus terjadi dan meningkat lagi ke makanan-makanan lainnya sehingga akhirnya si kecil mengalami obesitas.
Di negara-negara berkembang, sepertiga hingga setengah anak mengalami obesitas. Tahukah Anda bahwa jumlah anak obesitas di Indonesia tergolong tinggi di antara negara ASEAN? UNICEF mencatat angka prevalensi obesitas anak Indonesia mencapai 12,2%. Kondisi apa yang bisa digolongkan obesitas atau kegemukan?
BACA JUGA: Bocah Berbobot 189 Kg itu Akhirnya ditangani 13 Dokter Spesialis
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa permasalahan obesitas saat anak-anak berkaitan dengan kejadian obesitas pada saat dewasa.
Nah, inilah beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami obesitas:
1. Pola makan yang tidak sehat yaitu si kecil terlalu sering mengonsumsi junkfood, makanan manis dan juga minuman bersoda.
2. Kurangnya si kecil melakukan aktivitas fisik atau kurangnya si kecil bergerak, salah satunya adalah bermain bola atau bersepeda.
3. Sayangnya masih ada sebagian orangtua yang melarang anaknya untuk melakukan aktivitas fisik di luar rumah, sehingga membuat anak menjadi nyaman menghabiskan waktu dengan bermain games di dalam rumah atau menonton tv.
Oleh karena itu, agar si kecil tidak mengalami obesitas yang tentu bisa membahayakan kesehatannya, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut.
Namun, dibutuhkan kesabaran yang ekstra karena hal tersebut bisa dibilang cukup sulit. Berikut di antaranya:
1. Membatasi si kecil mengonsumsi makanan cepat saji dan junkfood. Saat si kecil merengek minta dibelikan, biarkan saja demi kebaikannya kelak.
2. Memberikan lebih banyak buah dan sayuran. Walaupun sulit, Mama dapat membuatkan makanan dengan kandungan tersebut dengan melakukan kombinasi atau variasi yang dapat membuat si kecil tertarik untuk mengonsumsinya.
3. Membatasi si kecil untuk mengonsumsi makanan atau camilan yang manis, serta minuman yang kaya akan gula. Karena hal tersebut terbukti dapat menyebabkan anak mengalami kelebihan berat badan dengan cepat.
4. Ajak si kecil untuk melakukan aktivitas di luar rumah yang ia sukai. Temani ia, agar si kecil tambah semangat untuk melakukannya.
5. Selama ini orangtua selalu memaksa anaknya untuk menghabiskan makanan yang ada di atas piring. Nah, mulai saat ini hilangkanlah fikiran bahwa makanan yang ada di atas piring si kecil harus habis. Jika si kecil sudah merasa kenyang dan tak mau menghabiskan makanan tersebut, biarkanlah.
6. Kebanyakan orangtua memberikan hadiah yang berupa makanan atau minuman manis kepada si kecil saat ia berhasil melakukan apa yang diinginkan orangtua.
Misalnya, orangtua memberikan hadiah permen jika si kecil mau menghabiskan makanannya atau pun membatasi jam menonton tvnya. Hal itu jangan pernah Anda lakukan kepada si kecil, karena hanya membuat anak menjadi semakin menyukai makanan dan minuman manis.
Ketahui Cara Mencegah Anak Agar Tidak Kegemukan
BACA JUGA: India Tawarkan Rawat Bocah Berbobot 189 Kg Asal Karawang
Kita perlu mengetahui hal-hal seputar obesitas pada anak agar dapat menanganinya.
Sebelum melakukan penanganan terhadap anak obesitas, perlu mengetahui apakah benar si kecil mengalami obesitas.
Memang sangat sulit membedakan anak yang berpotensi mengalami obesitas, dan mana yang memiliki tulang dan otot besar secara alami. Yang lebih parah, banyak orangtua tidak sadar anaknya mengalami obesitas.
Sebuah studi yang dibuat oleh Childhood Obesity menemukan bahwa 78% orangtua dari anak-anak usia prasekolah yang obesitas menganggap bahwa anaknya memiliki berat badan ideal.
“Kegemukan menjadi begitu umum dan ada kecenderungan melihat berat badan yang berlebihan menjadi normal,” ujar Dr. Ludwig, salah seorang peneliti dari Childhood Obesity dikutik www.TribunKaltim.co dari Tabloid-Nakita.com.
Lalu bagaimana mencari tahu apakah anak mengalami obesitas? Pemeriksaan rutin ke dokter menjadi jawabannya. Mama mungkin bisa menghitung berat badan anak berdasarkan Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index/BMI), tetapi ada beberapa hal pula yang dapat menjadi faktor yang membuat anak obesitas.
Mama bisa menggunakan rumus berat badan dibagi tinggi badan. Misalnya si kecil memiliki berat 25 kilogram dengan tinggi 90 cm. Berarti 25 kilogram/0,9 m hasilnya 27,7. Jika hasilnya lebih dari 30 itu berarti si anak mengalami obesitas.
Stephen Pont, MD, MPH, direktur dari Texas Center for the Prevention and Treatment of Childhood Obesity mengatakan, ada beberapa faktor lain selain berat badan yang dapat memicu obesitas. Faktor tersebut antara lain faktor genetik obesitas dari orangtua, waktu menonton televisi atau bermain gadget yang berlebihan, tidur tidak teratur, serta ekonomi keluarga.
Itu dia beberapa hal mengenai obesitas pada anak yang Mama perlu tahu. Jangan anggap remeh asupan gizi pada si kecil ya, Mam. Meskipun masih dalam masa pertumbuhan, ia tetap membutuhkan gizi seimbang agar badannya aktif. (Niken/Parents/tabloid-nakita.com)
***