Berita Eksklusif

Pertumbuhan Ekonomi Merosot, Pengusaha Alat Berat Akhirnya Turun ke Sawah

Tetapi itu biasa. Maklum saja karena usaha tambang itu sama seperti bisnis kayu. Sifatnya gali, tebang dan dapat.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/DOAN PARDEDE
Ilustrasi - Pertanian 

Selain itu, alasan belum bertopangnya Kaltim pada program-program yang dicanangkan juga ikut disampaikan.

"Semua orang ingin cepat selesai, tetapi realitanya tidak begitu. Prospeknya bagus, tetapi mencari investasi tak mudah. Contohnya investasi di Buluminung, secara angka sudah ada tetapi realita lapangannya baru melanjutkan pelabuhan yang dibangun. Selain itu infrastruktur. Di Maloy, listrik belum tersedia, kalau berinvestasi dari mana? Siapa yang bisa menyiapkan listrik jika skalanya besar," katanya.

Minimnya infrastruktur tersebut inilah yang membuat kalangan pengusaha terkesan ogah memulai usaha bidang ekonomi hijau.

Banyaknya pengusaha yang bukan orang Kaltim serta minimnya infrastruktur menjadi sebab.

"Sekarang begini, banyak pengusaha tambang yang bukan orang Kaltim. Jika diminta pindah ke ekonomi hijau, mereka tak mau karena bisa untung jangka waktunya lama. Beda dengan tambang. Selain itu, ekonomi hijau itu juga perlu akses ke gudang penyimpanan serta jalan, tetapi infrastrukturnya masih belum siap. Ini yang membuat belum banyak pelaku usaha di sektor hijau," kata Slamet Brotosiswoyo, Ketua Apindo Kaltim. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim


Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved