Pensiunan Guru Berdayakan Lahan untuk Beternak Sapi, Siap untuk Penuhi Kebutuhan Idul Adha
Meski usia sudah mencapai 63 tahun, menurut H Surani, tak ada yang lebih baik dilakukan selain terus beraktivitas.
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG SELOR - Usia senja bukan jadi penghalang beberapa orang untuk tetap beraktivitas layaknya anak-anak muda.
Dibanding menghabiskan banyak waktu di rumah, banyak orang-orang usia senja yang rela menghabiskan waktunya dengan hal-hal produktif.
Suasana Desa Gunung Putih, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Sabtu (30/7/2016) sore cukup bersahabat. Tak banyak deru lalu lalang kendaraan layaknya di kota seperti halnya Tanjung Selor.
Tak jauh dari pinggir Jalan Dipenogoro, berdiri tiga buah bangunan yang didominasi kayu serta beratapkan seng. Dari dekat, dua diantara tiga bangunan adalah kandang ternak. Satu lagi, berupa gubuk.
BACA JUGA: Hati-hati Lewat Ruas KM 6, Ada Ceceran Oli di Jalan
"Silakan masuk Mas," sebut H Surani dari dalam areal kandang sapinya.
H Surani langsung menyambangi. Ia mengakhiri aktivitasnya memberi pakan rumput gajah kepada 9 ekor sapi peliharaannya.
Ya, H Surani adalah salah satu peternak sapi di Desa Gunung Putih. Kesembilan ekor sapinya hasil ketekunanya beternak sejak dua tahun terakhir. Ia memulai Oktober 2014 lalu.
Ia merupakan pensiunan guru. Terakhir menjadi Kepala Sekolah SD 009 Tanjung Palas, dan "purna tugas" dari PNS pada Mei 2014.
"Sampai Agustus sejak saya pensiun, saya tidak ada kegiatan. Hanya nonton tv terus di rumah. Saya merasa badan saya tidak enak begitu terus. Akhirnya saya manfaatkan lahan yang ada," sebut ayah Ira, Yekti, dan Agung itu.
BACA JUGA: VIDEO - Kajati Kaltim Sampaikan Instruksi Presiden Jokowi Soal Penanganan Kasus Korupsi
Lahan kurang lebih 1 hektar yang dimilikinya, 1/4 diantaranya digunakan sebagai areal kandang. Sisanya dipakai untuk membudidayakan rumput gajah sebagai pakan sapi.
"Saya babat dulu ilalangnya. Setelah itu saya tanam rumput gajah. Barulah kemudian saya beli sapi sepasang. Jantan dan betina," kata pensiunan yang pernah bertugas mengajar di Long Tungu dan Angutan itu.
Lebaran kemarin, dua ekor sapi jenis Simental dijual. Kemudian uang hasil penjualan dipakai membeli sapi Bali untuk dikembangbiakkan.
Sapi-sapi yang ia pelihara saat ini sebagian disiapkan untuk memenuhi permintaan sapi kurban saat Idul Adha nanti. Beberapa ekor lainnya dalam masa bunting.