Pilkada DKI Jakarta

Berikut Jawaban Agus Yudhoyono soal Modal Gantengnya

"Saya sadar ganteng saja memang tidak cukup pimpin Jakarta. Mereka yang menilai tidak ada salahnya," ujar Agus saat ditemui di kawasan Cibubur

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) bersama Istrinya Annisa Pohan (kanan) serta Bakal Calon Wakil Gubernur Sylviana Murni (kedua kiri) menyapa warga saat melakukan jalan sehat di Car Free Day di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (2/10/2016). Agus Harimurti Yudhoyono bersama para relawannya mengikuti jalan sehat sekaligus menyapa warga yang sedang melakukan olahraga di Car Free Day. 

SBY dan Ani, dikatakan oleh Agus sama sekali tidak menginginkan dirinya untuk bermanuver menjadi gubernur DKI Jakarta. "Mereka awalnya malah kaget dan tidak mau kalau saya maju. Jadi memang ini bukan paksaan dari mereka," jelas Agus.

BACA JUGA: Target 5 Besar Tercapai, Gubernur Apresiasi Semangat Juang Atlet

Agus kemudian bercerita, sehari sebelum batas akhir pendaftaran calon peserta pilkada DKI ke KPU DKI, Agus ditelepon ayahnya, yang tak lain Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Agus dihubungi SBY tanggal 22 September 2016 ketika sedang berada di Darwin, Australia dalam rangka latihan pasukan TNI Angkatan Darat dengan pasukan AD Australia. SBY menyampaikan mengenai situasi perkembangan politik di Pilkada DKI.

Kata Agus, SBY menyebut ada tiga partai politik yakni PPP, PKB, dan PAN, termasuk Demokrat sepakat untuk bersatu mengusung dirinya di Pilkada DKI.

"Dari kawan-kawan partai politik bersepakat mereka ingin bersatu dan mencalonkan kamu sebagai calon gubernur, saya terdiam ketika itu," kata Agus.

SBY berpesan agar Agus berpikir matang mengenai hal itu sebelum memutuskan apakah setuju atau tidak. SBY juga menyampaikan konsekuensinya. Namun, Agus tidak punya banyak waktu untuk memikirkan.

BACA JUGA: Soal Stadion yang Jadi Homebase Masih Belum Jelas, Akankah Persiba menjadi Tim Musafir

"Tapi untungnya kami prajurit terbiasa menghadapi situasi yang genting, nggak banyak waktu mengambil keputusan. Dalam sempitnya waktu izinkan saya berpikir, dan saya tutup telepon," ujar Agus.

Agus mengaku tidak pernah membayangkan hal itu sebelumnya, karena fokus terhadap latihan di Australia. Namun, setelah memikirkan dalam batin, Agus memutuskan mau maju di pilkada. Hari itu juga ia kembali ke Tanah Air dan tiba 23 September 2016 dini hari.

Ia ingin mendengar langsung dan bertatap muka dengan tokoh dan pimpinan parpol yang mau mengusungnya. "Saya tiba di Tanah Air langsung menuju ke Cikeas, sudah ditunggu tokoh pimpinan partai dan orangtua tentunya," ujar Agus.

Di sana Agus akhirnya dipilih untuk dicalonkan oleh empat partai koalisi di Cikeas. Agus mengakui pilihan itu berat karena harus meninggalkan karier yang kurang lebih 16 tahun ia jalani di militer.

Karena punya niat mengabdi untuk masyarakat bangsa dan negara, Agus belajar tidak hanya di militer saja ia bisa mengabdi untuk hal tersebut. (tribun/amriyono/kompas.com)

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM

Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co

Dan bergabunglah dengan medsos:

Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim


Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved