Hari Sumpah Pemuda
Bonus Demografi, Pemuda Wajib Beri Kontribusi untuk Negara
Rizal mengungkapkan, sampai sekarang ini, jumlah pemuda di negara Indonesia telah mencapai angka 24, 5 persen dari total keseluruhan penduduk.
Penulis: Budi Susilo |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Walikota Balikpapan Rizal Effendi dalam upacara Peringatan Sumpah Pemuda memberikan amanat kepada seluruh pemuda.
Rizal beramanat bahwa Indonesia peroleh bonus demografi, pemuda wajib bisa memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa.
Hal itu disampaikan secara langsung di ruang Auditorium Gedung Pemkot Balikpapan, Jalan Jendral Sudirman, pada Jumat (28/10/2016).
Rizal mengungkapkan, sampai sekarang ini, jumlah pemuda di negara Indonesia telah mencapai angka 24, 5 persen dari total keseluruhan penduduk. "Angka yang cukup banyak," katanya.
Baca: Beginilah saat Pelajar Rebutan Selfie dengan Walikota
Secara kuantitas, jumlah pemuda Indonesia melimpah, apalagi ada prediksi yang sudah pasti akan terjadi pada tahun 2020 sampai 2035 nanti, negara Indonesia jumlah pemudanya akan mencapai angka 64 persen.
Menurutnya, kondisi itu disebut dengan Bonus Demografi. Momen ini merupakan peluang strategis bagi percepatan ekonomi. "Negara kita telah didukung sumber daya pemuda. Usia-usia yang produktif," ungkap Rizal.
Pria asal Kota Balikpalan ini sangat berharap, seluruh pemuda dari Sabang hingga Merauke wajib bersatu hadapi tantangan ke depan yang lebih kompleks, seperti halnya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Pemuda harus wajib jadi motor penggerak perubahan Indonesia. Tantangan kita semakin besar. Kita harus bisa hadapi," ujarnya.
Baca: Upacara Sumpah Pemuda Pemkot Tak Digelar Dilapangan Terbuka
Ia menjelaskan, tema peringatan Sumpah Pemuda tahun ini adalah Pemuda Indonesia menatap dunia, momentum bonus demografi sebagai kekuatan. Bersatu membuat perubahan Indonesia yang lebih baik lagi.
Modal utamanya di tengah persaingan global, setiap generasi muda memiliki tanggungjawab dan harus mampu memenangi pertarungan hari ini dan masa mendatang.
Karena itu, tegasnya, setiap pemuda perlu memiliki kualitas mengenyam pendidikan tinggi dan integritas yang mumpuni. "Punya Intelektual. Ada jiwa kemimpinan yang kuat," katanya. (*)
***