Permohonan Eutanasia

Mengharukan, Perjuangan Sang Anak Mencari Pengobatan Ibunya yang Koma Lima Tahun

Perjuangan Januar berlanjut. Januar mendatangi Kantor Dewan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur di Samarinda untuk mendapat dukungan.

KOMPAS.COM/Dani Julius Zebua
Abdul Mutolib, Dilla, dan Fauzi, saat menunggu Humaida di RS Panglima Sebaya. Foto dokumentasi Januar As'ari, anak pertama Mutolib dan Humaida. 

Kondisi terkini, Humaida tetap tidak bergerak sama sekali, kecuali membuka atau menutup mata.

Kuasa hukum Humaida dari Lembaga Bantuan Hukum Sikap Balikpapan, Ebin Marwi, membenarkan pernah ada pertemuan Januar dengan DPP Muhammadiyah pada awal Oktober 2016 ini.

Salah satu hasil dari pertemuan itu juga terkait bentuk bantuan yang bisa diberikan bagi keluarga Humaida.

Sekalipun nanti mendapat bantuan, kata Ebin, keluarga akan tetap menempuh jalur hukum. Mereka tetap berniat meminta pertanggungjawaban Klinik Muhammadiyah.

Selain itu, pihak keluarga tetap berniat mengadukan para dokter yang terlibat dalam penanganan Humaida saat itu ke Ikatan Dokter Indonesia.

"Bantuan tidak menghalangi proses hukum jika nantinya kita akan menempuh jalur hukum. Kita bisa menggugat perdata pada Klinik Muhammadiyah di Grogot. Adapun dokter-dokter, kami akan mengadukan ke IDI," kata Ebin. (Dani Julius Zebua)

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved