Breaking News

Hari Sumpah Pemuda

Pernah Disiram Tuak Basi, Inilah Kisah Mahasiswa Unmul Dirikan Klinik untuk Anak Jalanan

Pemuda yang masih kuliah di jurusan Farmasi Universita Mulawarman Samarinda ini punya mimpi besar membebaskan anak di bawah umur bekerja di jalanan.

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Para anjal belajar menyablon di Klinik Jalanan. Agar mereka tidak berkeliaran di jalan, Klinik Jalanan memberikan pendidikan gratis diantaranya pelajaran menyablon untuk anjal. Diharapkan, kelak mereka bisa mandiri berwirausaha. 

Tahun kedua Klinik Jalanan, Haerdy yang menjabat CEO Klinik Jalanan ini mengembangkan wadah sosial ini untuk dapat mengajarkan anjal untuk memiliki keahlian. Diharapkan mereka tidak lagi berada di jalanan, dengan mengembangkan departemen baru, yakni Social Preneurship.

Dengan dana sumbangan dari mahasiswa, dan juga donatur, dengan modal senilai Rp 7 juta, dirinya membeli seperangkat alat penyablonan baju, dan juga pembuatan pin, yang semua alat tersebut berada di rumah Klinik Jalanan.

Baca: Eksodus Gepeng dan Anjal Kian Meningkat, Ini Langkah Aparat

Selama menjalani aktivitas sosial tersebut, suka dan duka pasti dialaminya. Haerdy pun menceritakan tentang duka selama bergelut dengan anjal untuk kontribusi nyata kepada bangsa.

Selama memberikan pengajaran kepada anjal di pinggir jalan, saat berada di zona Lembuswana, dirinya dan relawan yang tengah memberikan pengajaran pernah dilempar orang yang tidak dikenal dengan tuak basi.

Baunya pun cukup menyengat dan perlu berhari-hari untuk menghilangkan bau menyengat itu.

Selain itu, kegiatan Samarinda Social Movement yang diselenggarakannya dengan beragam kegiatan, pernah diklaim oleh dinas terkait dan dijadikan sebagai program kerja. Padahal saat itu dinas tersebut sama sekali tidak berkontribusi terhadap jalannya kegiatan tersebut.

"Jadi kegiatan kami pernah dicaplok sama dinas terkait, sebelum acara diselenggarakan, saya memang pernah datang pengajuan tempat, dan saya sama sekali tidak ajukan permohonan dana," urainya.

Sementara itu, kepuasan yang didapatinya dengan relawan-relawan lain, yakni melihat semangat berubah anjal, yang menginginkan kehidupan yang layak dan baik, dan berkeinginan untuk tidak ke jalanan.

"Mereka semangat berubah, belajar antusias, dan kebiasaan mereka ngelem sudah tidak lagi mereka lakukan," ungkapnya. (*)

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

 
 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved