Hari Sumpah Pemuda

Bersurat ke Bupati, Murid SD Minta Sekolahnya Dikunjungi

"Ada yang minta Bupati membuat surat ke guru. Temannya nggak boleh pakai lipstik dan make up ke sekolah," katanya.

TRIBUN KALTIM / NIKO RURU
Asmin Laura, Bupati Nunukan 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN - Beginilah jika murid-murid sekolah dasar diminta menulis surat kepada Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid.

Ada yang sekadar kagum, adapula yang meminta Bupati mengunjungi sekolahnya tempat belajar.

"Apa kabar Ibu Bupati? Harapan saya ibu bisa berkunjung menemui kami di sekolah. Kami ingin melihat ibu secara langsung, datang ya bu," kata Hariadi, Koordinator Lomba Menulis Surat Untuk Bupati tingkat SD/MI se- Kabupaten Nunukan, membacakan salah satu surat yang dikirimkan murid sekolah dasar di pedalaman Kabupaten Nunukan.

Tak sedikit surat yang menyatakan kekaguman mereka terhadap Bupati Nunukan.

Baca: Asmin Laura Siap Tunaikan Janji Kampanye

Mereka meminta Bupati sesekali mengunjungi sekolah mereka yang berada di pelosok dan wilayah terisolir.

Dia menyebutkan, adapula surat yang dikirimkan kepada Bupati dalam bentuk kritik.

Namun disampaikan dengan gaya bahasa yang lucu dan menggemaskan. Keluhan tak luput disampaikan mereka seperti persoalan listrik dan air yang seringkali macet.

"Ada yang minta Bupati membuat surat ke guru. Temannya nggak boleh pakai lipstik dan make up ke sekolah," katanya.

Tak kurang 200 peserta dari latar belakang sosial, etnis dan domisili yang berbeda mengikuti kegiatan dimaksud.

Baca: Terlibat Pungli, Dua Oknum Polantas Nunukan Dimasukkan ke Sel

Mulai dari Pulau Nunukan hingga di pedalaman Kabupaten Nunukan di Kecamatan Lumbis Ogong, ikut menulis surat kepada Bupati.

Lomba Menulis Surat Untuk Bupati tingkat SD/MI se- Kabupaten Nunukan diharapkan menjadi wadah bagi para murid sekolah dasar untuk menyatakan harapan dan keinginan kepada Bupati.

Dia menyebutkan, anak-anak jenjang SD/MI ini merupakan tunas bangsa.

Dari usia ini mereka segera menjadi agen perubahan sehingga menjadikan perbatasan sebagai beranda depan negara yang berwibawa di mata dunia.

"Ini sekaligus memaknai Sumpah Pemuda. Sejarah bersatunya para pemuda-pemudi Indonesia mengikrarkan tekad mereka untuk bersatu dan berpegang tangan tanpa membedakan suku dan ras tertentu,” katanya.

Baca: Jalan Kaki 3 Km, Sumpah Pemuda Diperingati di Patok 15 Tapal Batas RI

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Festival Pemuda Nunukan yang digelar 23 -28 Oktober untuk menyambut Hari Sumpah Pemuda.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Kelas Inspirasi ini menggandeng para guru dari Gerakan Indonesia Mengajar dan memiliki rangkaian kegiatan visioner, seperti One Man One Book, pendirian rumah pustaka, piknik literasi, kelas inspirasi dan bermacam perlombaan berbasis ilmu pengetahuan termasuk lomba menulis surat untuk bupati.

"Ini ide Relawan Nunukan yang peduli terhadap pendidikan dan mencoba peka dengan segala keterbatasan yang ada di perbatasan,"ujarnya. (*)

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved