Ledakan Bom di Samarinda
Ledakan di Depan Gereja, Ini Pesan Ketua MUI Kaltim
Kedamaian juga tercermin dengan berdirinya Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) yang rutin menggelar pertemuan tiap bulan.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, KH Hamri Haz, mengaku kaget mendengar informasi adanya gereja dì Samarinda yang menjadi sasaran teror bom.
"Ini tidak bisa ditoleransi lagi. Kita sebagai umat Islam tak bisa toleran dengan hal-hal teror demikian," kata Hamri, yang mengaku baru mengetahui kejadian ini, sore hari.
Selama ini, kata Hamri, tidak pernah terjadi gesekan antar umat beragama di provinsi kaya ini.
Kedamaian juga tercermin dengan berdirinya Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) yang rutin menggelar pertemuan tiap bulan.
(Simak juga: VIDEO - Empat Anak Jadi Korban Ledakan Bom di Depan Gereja Oikumene )
"Tidak pernah ada rasa curiga antar tokoh agama. Kita selalu berkumpul sebagai saudara. Ini pertama kali (bom gereja) dan sangat kami sesalkan," kata Hamri.
Hamri juga mengajak umat Muslim di Kaltim agar tidak terjebak aksi-aksi teror yang mengatasnamakan jihad semacam ini.
"Jangan sampai ada lagi Umat Islam yang terpancing mengikuti jejak-jejak (pengebom) seperti itu," tegasnya.
Aksi meneror rumah ibadah agama lain, menurut Hamri, juga tidak pernah dibenarkan dalam Islam.
"Sayyidina Umar (sahabat Rasul SAW), bahkan pernah meminjam gereja untuk shalat. Di mana pun Islam masuk, tidak pernah dengan cara merusak rumah ibadah umat lain," tuturnya. (*)