Ledakan Bom di Samarinda
Waspada Aksi Teror Berdalih Atas Nama Agama, Ansor dan MPII Kutuk Peristiwa Bom di Gereja
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Kaltim mengutuk keras peristiwa pengeboman di depan Gereja Oeikumene
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Kaltim mengutuk keras peristiwa pengeboman di depan Gereja Oeikumene, Kelurahan Sengkotek, Loa Janan Ilir Samarinda, Minggu (13/11/2016).
Terlebih ada korban luka dari masyarakat.
Kedua organisasi kepemudaan ini berharap semua pihak waspada terhadap upaya teroris mengatasnamakan agama yang berkeinginan mengacau suasana Kaltim yang kondusif yang sudah terjaga selama ini.
MPII dan GP Ansor meminta kepada aparat keamanan untuk terus meningkatkan kewaspadaannya dan membrangus sel-sel terorisme di Kalimantan Timur.
Baca: Saksi Mata: Terduga Pelaku Pengeboman Berambut Gondrong dan Membawa Jimat
“Semua masyarakat tetap harus waspada. Kami mengutuk keras kejadian ini yang sangat mencoreng semangat kerukunan antar umat beragama di Kota Samarinda, khususnya Kaltim. Ini tidak boleh berulang. Aparat intelijen harus lebih serius lagi mengantisipasi kejadian semacam ini," katanya.
"Ini sudah termasuk kecolongan namanya, karena informasinya ada korban luka dari masyarakat atas kejadian peledakan bom itu,” tegas Herman A Hasan sekretaris PW GP Ansor Kaltim didampingi Sekretaris MPII Kaltim, Murjani.
Kejadian ini harus dijadikan peringatan keras kepada semua elemen masyarakat Kaltim, ancaman terorisme dengan dalih jihad semakin nyata keberadaannya di Kaltim.
“Ini peringatan keras juga kepada masyarakat khususnya aparat keamanan , bahwa eksistensi mereka di Kaltim sudah mulai ditunjukkan. Harus segera diantisipasi kejadian lainnya. Jangan sampai terulang,” kata Herman. (*)