Pemadaman Listrik

Berau Terancam Krisis Listrik, Lampu Jalan Terpaksa Dimatikan

Bukannya sembuh, pemadaman bergilir diperpanjang hingga 15 November, bahkan terakhir jadwal pemadaman bergilir kembali dilakukan hingga 25 November.

DOK/TRIBUNNEWS
Ilustrasi - listrik padam 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sepanjang November ini, masyarakat Berau sedang diuji kesabarannya. Listrik sering byar pet.

PT PLN Persero sudah tiga kali memperpanjang jadwal pemadaman bergilir yang semula hanya dijadwalkan pada 1 hingga 7 November.

Bukannya sembuh, pemadaman bergilir diperpanjang hingga 15 November, bahkan terakhir jadwal pemadaman bergilir kembali dilakukan hingga 25 November.

Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat, termasuk pemerintahan terganggu. Saat ini hampir seluruh pekerjaan dilakukan dengan mengandalkan perangkat elektronik.

Baca: Listrik Padam Saat Rapat Paripurna, Dewan Kompak Suarakan Pembentukan Pansus Listrik

Terlebih lagi, pola pemadaman bulan ini berbeda dengan pola pemadaman sebelumnya dilakukan setiap akhir pekan.

Kali ini pemadaman dilakukan selama tiga pekan, termasuk hari kerja.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Berau Mappasikra mengatakan, untuk mengurangi beban listrik, pihaknya terpaksa memadamkan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).

Pemkab melalui Wakil Bupati Berau juga mengimbau kantor-kantor pemerintah melakukan penghematan listrik.

"Terutama setelah selesai bekerja, semua perangkat yang mengonsumsi listrik harus dimatikan, termasuk lampu penerangan seminimal mungkin saat malam hari agar aman saja," jelasnya.

PLN menurut Mappasikra akan menambah pasokan listrik yang disewa dari PT Kaltimex sebesar 4 Megawatt (MW).

Namun penambahan pembangkit genset tersebut, kemungkinan baru terealisasi setelah perawatan PLTU Lati selesai.

Penambahan mesin pembangkit sangat membantu jika terjadi kendala di mesin pembangkit PLTU dikemudian hari.

Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengatakan jika mesin PLTU Lati sudah tidak bekerja secara prima.

Dua unit mesin yakni unit 1 dan unit 2 sudah beroperasi selama 13 tahun. Sementara unit 3 baru beroperasi 3 tahun juga sudah mulai mengalami kerusakan.

"Kalau mau jujur, kondisi listrik kita lebih parah dari yang kita khawatirkan. Karena usia mesin unit 1 dan unit 2 sudah masuk usia senja, Berau terancam krisis listrik," ungkap Agus Tantomo.

Baca: Mangkraknya 34 Pembangkit Listrik, KPK Bakal Telusuri Potensi Korupsinya

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved