Ledakan Bom di Samarinda

Dijaga Ketat, Ibadah Pertama di Gereja Oikumene Pasca-bom

Sementara itu, bagi warga dan relawan yang ikut menjaga gereja, mereka ingin menunjukkan keharmonisan dan rasa toleransi tinggi di lingkungannya.

Editor: Amalia Husnul A
Kontributor Samarinda, Gusti Nara
Ibadah Minggu pertama pasca ledakan bom molotov minggu lalu banyak diikuti jemaat dari gereja lain untuk memberi semangat pada jemaat Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda, Minggu (20/11/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kegiatan ibadah

Baca: Hari Pertama di Gereja Oikumene, Pendeta Gelar Tradisi Tiga Ikan di Piring

Minggu pertama di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, pasca-pelemparan bom molotov pada Minggu (13/11/2016) lalu, dijaga ketat oleh Kepolisian Resor Kota Samarinda dan TNI.

Sejumlah pengamanan juga dilakukan oleh warga dan relawan di sekitar lokasi gereja, Minggu (20/11/2016).

Wakapolsek Samarinda Seberang AKP Achmad Djupi mengatakan, dengan pengamanan yang ada, jemaat yang melaksanakan kegiatan ibadah Minggu akan merasa lebih tenang.

"Warga sangat antusias terhadap pengamanan yang dilakukan oleh petugas saat ini. Begitu juga jemaat, merasa tenang, aman dan nyaman melaksanakan ibadah ini," ujar Djupi.

Jumlah personel yang datang, lanjut dia, sebanyak 10 orang dari Polri, 2 orang dari Koramil, dan 6 orang dari warga sekitar.

Baca: VIDEO – Pengawalan Ketat Membawa Tujuh Diduga Pelaku Bom Gereja Oikumene Ke Jakarta

"Personel berjaga-jaga di sekitar gereja, sementara jemaat mengikuti ibadah dengan khidmat," ujarnya.

Sementara itu, bagi warga dan relawan yang ikut menjaga gereja, mereka ingin menunjukkan keharmonisan dan rasa toleransi tinggi di lingkungannya.

Terlebih lagi, selama ini kehidupan di sekitar gereja berjalan harmonis.

"Kami wujudkan rasa damai di Kota Samarinda ini. Kami toleransi dengan umat Kristiani. Kami saling menjaga kedamaian, jadi biar ibadah jemaat Gereja Oikumene lebih tenang pasca-teror minggu lalu," kata Sugiharto, salah satu warga Sengkotek, Loa Janan.

Baca: VIDEO - Yayasan Keluarga Sinaga Sedunia Bantu Rp 50 Juta Korban Ledakan Bom Gereja Oikumene‎

Bom molotov meledak di depan Gereja Oikumene pekan lalu. Ledakan terjadi beberapa saat usai jemaat melaksanakan ibadah Minggu.

Tercatat empat orang menjadi korban. Semua korban adalah balita.

Satu korban meninggal dunia usai menjalani perawatan, dan masih ada tiga korban lagi yang menjalani perawatan di Rumah Sakit AW Sjahranie Samarinda.

Aparat kepolisian telah menetapkan tujuh tersangka yang merupakan jaringan pelaku pengeboman. (Kontributor Samarinda, Gusti Nara)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved