Aksi Damai

Kapolri Harapkan Aksi Damai di Monas Berlangsung Aman

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berharap aksi damai di Monas, Jumat (2/12/2016) akan berlangsung aman.

Capture Youtube
Kapolda Metro Jaya mengeluarkan maklumat terkait rencana demo pada 2 Desember nanti. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berharap aksi damai di Monas, Jumat (2/12/2016) akan berlangsung aman.

"Insya Allah besok (hari ini, Jumat) aman," ujar Tito Karnavian terkait aksi lanjutan terkait proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kapolri ditemui seusai bertemu Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, di kantornya, Kamis (1/12/2016). Sehari menjelang aksi 4 November lalu, Tito juga menemui Luhut.

Luhut menjelaskan pertemuan itu hanya silaturahmi biasa dan tidak membahas terkait aksi 2 Desember.

"Tidak ada apa-apa. Saya kan cuma mengurus perdagangan saja sekarang," ujar Luhut Panjaitan.

Berbagai persiapan dilakukan menjelang aksi 212 (2 Desember).

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana menggelar apel persiapan. Dalam apel tersebut Iriawan menegaskan Jakarta akan tetap aman.

Baca: Arifin Ilham Minta Umat Muslim Tidak Menghujat Ahok

Baca: Imbauan Polri: Bawa Sajadah Saja, tak Perlu Sajam dan Bambu Runcing

Baca: Koordinator Aliansi Kerukunan Umat Kaltim Ikut Aksi Damai 212 di Silang Monas

Baca: Amankan Aksi 212 di Monas, Polisi Siagakan 22.000 Personel

"Di bawah satu komando, Jakarta aman," ujar Iriawan di lapangan Monas, Jakarta.

Ia menambahkan, para peserta demo nantinya akan taat pada aturan dan melakukan aksi damai.

Iriawan mengimbau agar para pendemo menyerahkan seluruh proses hukum Ahok kepada aparat penegak hukum.

"Kan sudah P21 (berkas dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat diajukan ke pengadilan), sudah jelas. Jadi (pendemo) ikuti proses hukum yang ada," tegas Iriawan.

Apel diikuti oleh 3.539 persoenl gabungan yang terdiri dari TNI AL, TNI AD, Brimob Nusantara, Brimob Polda Metro Jaya, Satlantas Polda Metro Jaya, Sabhara, serta pasukan polisi bersorban.

Iriawan optimistis aksi 212 akan berjalan damai. Apabila ada aksi anarkis, menurutnya, perbuatan itu akan mencoreng nama baik yang bersangkutan.

Ia menyarankan hanya ada kegiatan doa bersama, tauziah, dzikir, dan shalat Jumat berjamaah.

"Kalau mau aneh-aneh kayak kemarin (aksi 4 November 2016) berarti mencoreng nama baik yang bersangkutan. Doa bersama, shalat, tauziah, dan dzikir seperti biasa," kata Iriawan.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana menegaskan aparat TNI akan menbantu Polri dalam mengamankan jalannya aksi 212.

Ia yakin Jakarta akan aman selama demo berlangsung.

"Kami sampaikan kepada masyarakat, yakinlah kami membantu Polri, akan memberikan keamanan dan keyakinan Jakarta aman," ujar Teddy.

Mulai berdatangan
Mengenai kekhawatiran ada pihak yang berpotensi ditunggangi aksi tersebut, Menteri Kordinator Politik Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam) Wiranto menyebutkan pemerintah berhasil menggagalkan rencana dari kelompok tersebut.

"Yang dompleng (tunggangi) itu ada, tapi sudah kami intercept (cegat)," ujar Wiranto seusai memberikan pemaparan di hadapan para duta besar dan perwakilan negara sahabat, di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

Menurut Wiranto agenda acara itu antara peserta demo dan aparat keamanan akan duduk bersama, dzikir bersama, doa bersama, dan mendengarkan tausiyah bersama. Itu kan bagus sekali," ujarnya.

Oleh karena itu bila ada pihak-pihak yang berniat melakukan kekacauan, akan dapat secara jelas terlihat oleh pemerintah maupun peserta aksi damai tersebut.

"Mereka (peserta aksi) juga tidak ingin demo damai itu dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya.

Para peserta aksi 212 mulai berdatangan ke wilayah Jakarta pada Kamis siang.

Sejumlah orang dari wilayah Jawa Barat berdatangan di Masjid Agung At-Tin , Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis siang.

Mereka adalah rombongan yang berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Barat, di antaranya Bogor.

Sejumlah anggota ormas keagamaan di Jakarta juga terlihat berada di sekitar lingkungan masjid. Mereka rencananya bakal bermalam di masjid tersebut.

Masjid At-Tin punya kapasitas sekitar 1.000 orang. Masjid ini pernah digunakan menginap peserta aksi 4 November.

Begitu pula Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, mulai didatangi para peserta aksi.

Pengurus masjid menggelar karpet merah di beberapa lokasi, untuk beristirahat.

Hilman (42), warga Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menjelaskan ketika tiba di Istiqlal, di lantai dua sudah dipenuhi orang yang beristirahat.

"Tadi saya sampai pukul 09.00 WIB. Langsung bergabung di lantai dua untuk istirahat. Banyak sekali tadi yang istirahat karena banyak juga yang baru datang," ungkapnya. (tribunnetwork/tim)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved