Bayangkan, Lennon. . . Bayangkan

oleh: ARIF ER RACHMAN

DESEMBER mengingatkan saya pada dua hal: bulan kelahiran saya dan bulan ketika John Lennon tewas bersimbah darah setelah diberondong dengan empat peluru dari pistol yang menyalak dari tangan Mark David Chapman.

Kalau kelahiran saya, tentu hanya keluarga dan teman-teman saja yang mengingat dan peduli. Itu pun setelah diingatkan oleh Facebook. Sedangkan peristiwa pada malam dingin dan berangin, 8 Desember 1980, di depan kompleks apartemen Dakota, New York, itu selalu diperingati jutaan orang di dunia hingga saat ini.

John Lennon

Lennon memang orang besar. Selain sebagai pentolan kelompok musik terbesar sepanjang masa, The Beatles, Lennon juga dikenal sebagai pelukis, penyair, aktivis anti-perang, pemimpin gerakan damai, dan ikon budaya generasi Baby Boomers pada 1970-an. Bahkan generasi Millennial yang masih berumur 20-an tahun saat ini, saya yakin, banyak juga yang senang mendengarkan lagu-lagu Lennon serta membaca biografi dan kiprahnya.

Dan, tak bisa dipungkiri, lagu Lennon yang paling dikenal luas adalah "Imagine". Mustahil orang mengenal Lennon tanpa mengenal Imagine. Lagu yang ditulis Lennon bersama Yoko Ono pada 1971 itu menjadi lagu yang paling banyak di-cover oleh artis lain dan paling sering digunakan untuk berbaga kepentingan lain di luar konser komersial. Imagine juga menjadi semacam lagu wajib gerakan-gerakan damai dan anti kekerasan.

Pada rangkaian tur dunianya pada 1980, Elton John selalu membawakan lagu Imagine dalam setiap konser. Freddie Mercury bersama Queen juga tak ketinggalan untuk membawakan lagu ini dalam konser-konser besar. Demikan pula dengan Joan Baez, Diana Ross, Stevie Wonder, Madonna, U2, dan banyak lagi.

Saya ingat sekitar 1985-an lagu ini kembali sering disiarkan di radio-radio karena menjadi original soundtrack film The Killing Field, film yang menggambarkan perang saudara dan kekejaman rezim Pol Pot di Kamboja. Sejak muncul dalam film peraih tiga Oscar inilah saya mulai hapal lirik Imagine.

Majalah musik terbesar, Rolling Stone, menyebut Imagine sebagai "hadiah musikal terbesar bagi dunia". BMI menobatkannya sebagai salah satu dari 100 lagu yang paling sering ditampilkan selama Abad 20.

Pada 2010, Rolling Stone menempatkan Imagine pada urutan 3 dalam daftar '500 Lagu Terhebat Sepanjang Masa' dengan menggambarkannya sebagai himne yang memberikan penghiburan dan harapan saat melewati kepedihan, sejak kematian mengejutkan Lennon pada 1980 hingga serangan teroris 11 September 2001. Sukar membayangkan dunia tanpa ada lagu Imagine.

Sebuah pujian yang tidak berlebihan, saya kira. Saya menganggap lirik Imagine mengajak orang untuk membayangkan sebuah dunia yang damai tanpa sekat-sekat wilayah, negara, bangsa, dan agama. Lennon juga mengajak orang mempertimbangkan kemungkinan semua orang bisa hidup lebih fokus pada kemanusaan dan tak tersandera pada kepemilikan materi.

Sebuah cita-cita yang utopis, memang. Tapi bukankah semua tujuan idealistik memang seharusnya utopis agar bisa meraih pencapaian maksimal?

Agar Anda bisa membayangkan sendiri sebuah dunia yang diimpikan Lennon, saya tuliskan semua lirik lagu Imagine dalam bahasa aslinya, dengan harapan tidak ada yang lost in translation.

Imagine there's no heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today....

Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion, too
Imagine all the people
Living life in peace...

You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world....

You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one

Begitulah. Selamat berakhir pekan. (*)