Kolom Rehat
Semoga Wangi Sepanjang Tahun
Saya suka memakai parfum bukan ingin keren-kerenan, tapi lebih sebagai bentuk penghargaan pada diri sendiri.
oleh: ARIF ER RACHMAN
AWAL tahun ini dibuka dengan beberapa berita kurang enak: kenaikan harga cabai, kenaikan biaya pengurusan STNK dan BPKB, kenaikan BBM, dan pemotongan anggaran pemerintahan yang masih berlangsung.
Karena tidak ingin menambahi kesumpekan itu dengan tulisan yang berat-berat, dan karena awal tahun sebaiknya diawali dengan yang segar-segar dan wangi-wangi agar sepanjang tahun akan segar dan wangi, kali ini saya akan menulis tentang .... parfum!
Dulu, saya suka mengoleksi wawangian yang konon telah ada sejak 3.300 tahun sebelum Masehi dan melibatkan ilmuwan/alkemis termasyhur seperti Al Kindi dari Arab dan Ibnu Sina dari Persia dalam proses penyempurnaannya.
Tentu saja, hobi saya mengoleksi parfum itu sudah belasan tahun lalu, waktu saya belum berkeluarga dan gaji saya masih banyak lebihnya jika hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar saya seorang. Saya suka berganti-ganti parfum, mulai Escape dari Calvin Klein, Polo Sport dari Ralp Lauren, Cool Water dari Davidoff hingga Kenzo Pour Homme.
Saya suka memakai parfum bukan ingin keren-kerenan, tapi lebih sebagai bentuk penghargaan pada diri sendiri. Bagaimana kita ingin dihargai orang lain kalau kita sendiri tidak memberikan penghargaan yang layak pada diri kita, bukan?
Saya masih suka berganti-ganti parfum sampai seorang teman pada awal tahun 2000 mengenalkan saya pada parfum merek "212 Men" dari Carolina Herrera, perancang busana terkenal dunia asal Venezuala. Sejak saat itu, saya tidak pernah lagi membeli parfum merek lain selain 212 Men, hingga detik ini.
Wangi parfum ini begitu kompleks: kuat tapi juga lembut, hangat tapi segar, dan misterius. Seperti ada daya magis yang mendorong saya untuk terus menghirup wanginya. Banyak yang mengatakan bahwa 212 bukan sekadar parfum, tapi sebuah 'mahakarya seni' dari Carolina Herrera yang tepat pada hari ini, 8 Januari, berusia 78 tahun.
Carolina Herrera meluncurkan 212 Men pada 1999. Dalam pembuatan parfum beraroma woody floral musk (kayu-kayuan dan bunga-bungaan) ini, Carolina dibantu pakar pembuat parfum Alberto Morillas, Rosendo Mateu, dan Ann Gottlieb.

Carolina Herrera
Top notes dari 212 Men adalah spices (rempah-rempah), petitgrain, lavender, green notes, grapefruit dan bergamot. Middle notes-nya adalah ginger (jahe), gardenia, violet dan sage. Dan base notes-nya adalah labdanum (semacam getah), sandalwood (cendana), musk, guaiac wood, vetiver dan incense (dupa).
Saya yakin Anda mungkin sudah pernah tahu soal top notes, middle notes, dan base notes pada parfum. Tapi, agar tulisan tampak seperti memiliki intellectual benefit, ada baiknya saya jelaskan soal 'notes' yang artinya harfiahnya adalah 'catatan' atau 'nada' tersebut.
Membuat parfum ibarat membuat lagu yang membutuhkan rangkaian nada-nada. Komposisi antara nada pembuka, nada utama, dan nada pentutup harus pas.
Top notes laksana intro lagu, wangi pembuka yang tercium saat parfum disemprotkan. Top notes terdiri dari molekular-molekular ringan yang menguap dengan cepat. Nada yang juga disebut head notes ini membentuk kesan awal sebuah parfum. Top notes yang umum dijumpai adalah kelompok sitrus (lemon, bergamot), buah-buahan (berry, grapefruit), dan rempah-rempah (clary sage, lavender).
Middle notes atau disebut juga heart notes memanifestasikan dirinya setelah top notes menguap. Inti atau jantung dari aroma parfumada pada middle notes yang bertahan lebih lama. Heart notes biasanya merupakan kombinasi dari aroma buah-buahan dan bunga-floral, serta terkadang diberikan campuran aroma eksotis seperti kayu manis, pala, dan kapulaga.
Sedangkan base notes merupakan hidangan penutup dari rangkaian perjalanan aroma sebuah parfum. Base notes berpadu dengan heart notes untuk menciptakan satu keutuhan aroma yang menjadi identitas sebuah parfum. Tujuan utama dari base notes adalah untuk memberikan kesan yang tahan lama. Notes yang umum dijumpai pada bagian ini adalah cedarwood, sandalwood, vanilla, amber, patchouli, oakmoss dan musk.
Begitulah. Tulisan saya kali ini cukup ringan dan wangi, bukan?
Mungkin juga menggoda. Tapi, saran saya, pada hari-hari ketika ekonomi sedang lesu seperti sekarang, jika Anda memiliki uang sedikit lebih, lebih baik ditabung daripada dibelikan parfum. (*)