Defisit APBD
Balikpapan Bangkrut, Cuma Punya Dana Rp 260 Miliar tapi Usulan Musrenbang sampai Rp 7 Triliun!
Bangkrut begitulah gambaran kondisi keuangan Kota Balikpapan. Rizal dalam sambutannya menyatakan tidak malu membeberkan kondisi keuangan.
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Siti Zubaidah dan Muhammad Alidona
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Defisit anggaran masih menghantui Pemkot Balikpapan.
Imbasnya pun dirasakan dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang digelar di Aula Kantor Walikota, Rabu (22/3/2017).
Jika dibanding dengan beberapa tahun lalu, Musrenbang yang dipimpin Walikota Rizal Effendi kali ini sangat terasa. Setiap kegiatan Musrenbang selalu kebanjiran makanan, snack, dan tamu.
Namun, Musrenbang yang berlangsung kemarin banyak pejabat penting tidak hadir. Ada beberapa tamu tidak kebagian snack dan makan siang.
Adapula pejabat yang pulang lebih awal dan tidak mengikuti Musrenbang hingga kelar.
Bangkrut begitulah gambaran kondisi keuangan Kota Balikpapan. Rizal dalam sambutannya menyatakan tidak malu membeberkan kondisi keuangan yang dialami Balikpapan.
Baca: Utang Besar di Katering, Walikota Minta Maaf Pemkot Balikpapan Bangkrut
"Coba bayangkan keadaan kita saat ini, dalam tanda kutip kita ini kondisi bangkrut. Tidak ada uang. Bayangkan dana untuk belanja hanya Rp 260 miliar, usulan Musrenbang mencapai Rp 7 triliun. Balikpapan Utara mencatat rekor, ingin adanya Jembatan dari Kariangau ke Kampung Baru, DED-nya memang sudah ada, tapi uangnya tidak ada," kata Rizal sambil tertawa.
Rizal meminta kepada seluruh SKPD yang hadir untuk tidak menyediakan makanan saat rapat.
"Sekarang ini saya minta, acara-acara dan rapat kalau bisa tidak perlu pakai konsumsi. SKPD ini sudah tidak karu-karuan, nanti bisa saja SKPD atau dinas yang tidak ada kegiatan. Saya mohon beribu maaf, kalau ada bantuan keuangan ke pemerintah daerah itu tidak bisa lagi," ujar Rizal lirih
Rizal selalu bingung menjawab setiap warga yang mengirim pesan kepada dirinya.
"Saya selalu bingung menjawab, kalau ada pesan pribadi ke ponsel saya. 'Pak wali tolong ada kegiatan di rumah dinas pak Wali, dengan catatan mohon di-cover makanannya, itu saya bingung.' Kalau boleh jujur utang kita di katering/penyedia makanan itu cukup besar," ungkap Rizal.
Dalam waktu dekat akan melakukan rapat lanjutan Musrenbang dengan perusahaan yang ada di Balikpapan.
"Jadi beginilah kondisi keuangan, kita ingin kebutuhan pembangunan ditanggung oleh dana-dana masyarakat. Itulah mengapa kita minta SKPD melakukan penghematan," ujarnya