Pilgub DKI Jakarta

Ahok Tewas di Tangan Anies, Begitu Judul yang Ditulis Media Malaysia soal Pilkada DKI Jakarta

Bahkan yang lebih mengagetkan lagi adalah kabar kemenangan Anies-Sandi ini sampai ke luar negeri.

Editor: Amalia Husnul A
net
Media Malaysia Beri Judul Ahok Tewas di Tangan Anies 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei atas Pilkada DKI Jakarta putaran kedua telah keluar Rabu (19/4/2017) kemarin .

Beberapa jam setelah pemungutan suara dan TPS di tutup, beberapa lembaga survei mulai menghitung dengan metode quick count.

Hasilnya juga sudah terlihat setelah sekitar 4-5 jam setelah pemungutan suara berakhir.

Meskipun belum secara resmi pihak KPU DKI memutuskan selesai melakukan penghitungan, namun sudah kita ketahui siapa pemenangnya.

Hal ini terbukti dari hasil quick count dari beberapa lembaga survei yang menunjukkan bahwa pasangan Anies-Sandiaga menang atas Ahok-Djarot.

Terkait perolehan berapa persen perolehan suara masing-masing dari beberapa lembaga survei memang berbeda-beda.

Baca: Anies Sambangi Balai Kota, Pertemuan dengan Ahok Berlangsung 30 Menit

Baca: Ahok Kalah, Warga yang Mengadu ke Balai Kota Sepi

Hasil ini jelas membuat kaget semua orang, pasalnya banyak orang yang optimis Ahok-Djarot akan tetap melanjutkan jabatan DKI 1 pada tahun berikutnya.

Namun kenyataannya memang seperti itu.

Bahkan yang lebih mengagetkan lagi adalah kabar kemenangan Anies-Sandi ini sampai ke luar negeri.

Salah satu situs media di Malaysia juga ikut memberitakan kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Seperti TribunStyle.com lansir dari Utusan Online(20/4/2017) mantan Menteri Pendidikan, Anies Baswedan mengalahkan lawannya, Basuki ‘Ahok’ Tjahaja dengan 58 persen suara dalam putaran kedua Pilkada Gubernur Jakarta.

Menariknya adalah judul yang diberikan situs ini atas berita kekalahan Ahok adari Anies tersebut.

Utusan Online menulis judulnya: "Ahok tewas di tangan Anies".

Tewas dalam bahasa Malaysia artinya kalah.

Baca: Bertemu Anies, Ahok Sempat Bercanda: Kalau Saya Jadi Banyak yang Demo

Baca: Prabowo Ungkapkan Syukur Anies-Sandi Menang, Ia Puji Rizieq Shihab dan Sentil Sumbangan Sembako

Menurut situs itu, Ahok menerima 42 persen suara dalam keputusan tidak resmi berdasarkan perkiraan awal oleh pusat pemantau pengundian swasta, Indikator Politik dari 100 persen suara.

Anies, 47, dan Ahok, 50, memerlukan suara mayoritas untuk memenangi pilihan tetapi KPU hanya akan mengumumkan keputusan resmi pada awal bulan depan.

Saat itu, pilihan umum berjalan lancar saat pihak polisi menahan sekitar 15 individu yang coba menimbulkan kekacauan di beberapa pusat pemungutan suara di ibu kota yang mempunyai 10 juta penduduk ini.

Sebagaimana dituliskan dalam portal berita tersebut bahwa kira-kira 7.2 juta warga kota memilih calon masing-masing dalam pilihan tersebut yang disifatkan ‘paling kotor, memecah belah dan berpuak-puak’ oleh portal Jakarta Post.

TPS ditutup pukul 1 siang hari setelah panitia selesai melaksanakan tanggungjawab mereka di TPS itu dimana mereka dikawal oleh pihak keamanan.

Polisi telah menurunkan 66 ribu anggota-nya di seluruh ibu kota ini.

Baca: Hasil Akhir Hitung Cepat Delapan Lembaga Survei: Anies-Sandi Menang

Baca: Anies-Sandi Menang Hitung Cepat, Netizen Tagih Janji Ibu Ini: Jadi Potong Susu Nggak?

Putaran pertama Pilkada tersebut telah berlangsung bulan Februari lalu.

Namun putaran kedua terpaksa diadakan pasalnya tidak ada calon yang perolehan suaranay melebihi 50 persen.

Pada putaran pertama Ahok dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat memangkan pemilihan suara sebanyak 44.17 persen dan Anies dan Sandiaga Salahuddin Uno menerima 39.55 persen.

Anak sulung mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyon, Agus Harimurti Yudhoyono hanya mendapat 16.27 persen suara.

Makanya dia keluar dari persaingan pada putaran kedua.

Juru bicara polisi Jakarta, Argo Yuwono berkata, pihaknya menahan dan memeriksa kendaraan yang menuju ke ibu kota untuk memastikan tidak ada ‘pergerakan besar-besaran ke ibu kota ini’.

Di Jawa pihak polisi juga turut mengadakan pemeriksaan terhadap kenderaan pribadi dan bus umum yang menuju ke Jakarta jika ada yang membawa benda tajam dan bahan peledak.

Pilihan umum tersebut dicemari dengan berbagai insiden termasuk unjuk rasa besar-besaran yang disertai lebih dari 100 ribu umat Islam yang menolak pencalonan Ahok karena didakwa menghina al-Quran. (TribunStyle.com/Rifan Aditya)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved