Pilgub DKI Jakarta
Dari Telepon hingga Helikopter, Ini Peran Besar JK dan Ponakannya di Balik Kemenangan Anies-Sandi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat menyanggupi tawaran tersebut.
TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Partai Amanat Nasional ( PAN) Zulkifli Hasan bercerita soal mengapa sosok Anies Baswedan dipilih untuk diusung sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Mulanya, kata Zulkifli, tak ada partai yang mau mengusung Anies.
Sosok Yusril Ihza Mahendra lah yang sempat digadang untuk diusung enam partai, yakni Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera.
Sedangkan Sandiaga Uno menjadi calon wakil gubernurnya.
"Dulu terus terang, saudara Anies itu tidak ada yang mau. Ini saya buka rahasianya," kata Zulkifli saat membawakan keynote speech dalam seminar nasional kebangsaan Gerakan Muballigh dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

"Calon itu Yusril, Sandi, sudah. Dihitung-hitung enggak menang. Sampai jam 12 malam sebelum pendaftaran. Maka dicarilah kesepakatan enam partai itu," katanya.
Sosok Pengusaha Chairul Tanjung pun sempat dibidik.
Namun Chairul menolak karena bisnisnya tengah susah.
Baca: Bekas Rumah Pemenangan Jokowi-JK Dijadikan Markas Ahok-Djarot
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pun menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat menyanggupi tawaran tersebut.
Namun dengan syarat Sandiaga sebagai calon gubernurnya.

Sebab, Sandiaga sudah lama bergerak untuk maju ke Pilgub DKI.
Baca: Jusuf Kalla Sayangkan Sandiaga Uno yang Masih Muda Masuk ke Politik, Ini Pesan Khususnya
Namun, pada Pukul 21.00 WIB sebelum pencalonan calon gubernur dan wakil gubernur, Sandiaga mendatangi kediaman Zulkifli di Widya Chandra untuk menyatakan kesediaannya menjadi calon wakil gubernur untuk Agus.