Atasi Persoalan Elpiji 3 Kg, DPRD Sarankan Data Pelanggan
Kuncinya agen mendata pelanggan tetap. Setiap beli, contreng! Itu akan meminimalisir pengecer yang menjual di atas HET yang ditetapkan
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Nunukan, Muhammad Nasir menyarankan agar setiap agen elpiji tabung 3 kilogram mendata pelanggan tetapnya.
Hal ini untuk mengatasi banyaknya pengecer illegal yang menjual elpiji tabung 3 kilogram di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kuncinya agen mendata pelanggan tetap. Setiap beli, contreng! Itu akan meminimalisir pengecer yang menjual di atas HET yang ditetapkan,"ujarnya, Selasa (9/5/2017).
Dia menyebutkan, setiap agen harus memiliki pelanggan tetap. Sehingga jatah elpiji tabung 3 kilogram yang disalurkan melalui pangkalan, hanya dijual untuk para pelanggan tetap.
Baca: Tiga Tersangka Kasus Pungli Elpiji Pertamina tak Ditahan
Baca: Ini Alasan Agen Minta Harga Elpiji Melon Naik
“Demikian juga ketika gas telah sampai ke tangan pengecer, pola yang sama yaitu memiliki pelanggan tetap. Itu harus menjadi laporan mereka,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Dengan cara seperti ini, agen juga ditegaskan harus menolak pembelian elpiji subsidi dari yang bukan pelanggan tetap.
Nasir optimistis, jika cara ini dipraktekkan, harga elpiji tabung 3 kilogram akan terkendali. Dengan begitu, kuota elpiji tabung 3 kilogram untuk Kabupaten Nunukan akan terdistribusi tepat sasaran.
"Kalau sudah begitu, banyak tong kosong masuk atau urusan lain tidak pengaruh. Kan semua terdata? Semua bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Nunukan mengakui sulit mengenali pengecer elpiji tabung 3 kilogram. Para pengecer ini menjual elpiji tabung 3 kilogram hingga Rp40.000 dari harga yang seharusnya hanya Rp16.500.
Persoalan inipula yang menimbulkan kecemburuan dari agen yang memiliki legalitas. Sebab mereka melihat para pengecer mendapatkan keuntungan yang begitu besar.
Baca: Di Kaltim, Bright Gas 5,5 Kg Belum Berdampak pada Kebutuhan Elpiji 3 Kg
Baca: Kenaikan Harga Dinilai Wajar, Ini Penjelasan Pemerintah Kota soal HET Elpiji Tiga Kilogram
Para pemilik agen inipun mencoba mencari untung yang lebih besar dengan menjual elpiji tabung 3 kilogram menjadi Rp20 ribu.
"Kecemburuan inilah yang kemudian membuat mereka mencoba bermain harga juga. Mereka berfikir, pengecer yang tidak punya legalitas saja untungnya banyak sekali.
Kenapa kami yang legal tidak bisa? Apalagi pemkab juga belum punya solusi," ujarnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Hasan Basri Mursali sebelumnya mengatakan, salah satu pemicu semakin langkanya elpiji tabung 3 kilogram di Kabupaten Nunukan disebabkan bebasnya jual beli tabung kosong di atas kapal swasta yang datang dari Sulawesi Selatan.
‘’Banyak tabung kosong yang beredar dari luar daerah lewat laut. Itu dimanfaatkan pengecer. Karena Pertamina sendiri tidak pernah menjual tabung gas kosong begitu,’’ ujarnya.
Baca: Pengusaha juga Nikmati Elpiji Bersubsidi, Jatah Warga tak Mampu jadi Berkurang
Baca: Elpiji Sering Langka di Pasaran, Warga Antre Dapatkan Jargas
Dia menyebutkan, masuknya tabung gas kosong ini membuat kuota di Nunukan semakin membengkak dari jatah yang telah ditentukan.
Jika sebelumnya Kabupaten Nunukan mendapatkan 20.000 elpiji tabung 3 kilogram, dengan semakin membludaknya tabung kosong saat ini, kuota Kabupaten Nunukan dikalkulasikan membengkak hingga menjadi 40.000 tabung.
‘’Ada pembengkakan dua kali lipat pengguna elpiji 3 kilogram. Padahal seharusnya penggunanya adalah UMKM dan rumah tangga miskin. Harganya juga tidak terkontrol.
Ternyata tabung gas yang kosong masuk terus ke Nunukan dalam jumlah banyak. Ini tugas kita semua,’’ ujarnya. (*)