Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara

Ditaksir Sejak Era Sukarno hingga Jokowi, Mengapa Palangkaraya Jadi Primadona Calon Ibu Kota Negara?

Nama Palangkaraya selalu muncul kembali setiap wacana pemindahan ibu kota ramai dibicarakan.

Getty Images
Salah satu sudut Palangkaraya diambil dari atas. 

Penduduk Kalimantan yang masih sedikit dibandingkan dengan luas wilayahnya ini, menurut Krishna, membuat harga tanah rendah, sehingga sangat berpeluang untuk terus dikembangkan dan menarik orang untuk datang.

Untuk Palangkaraya sendiri, jika dilihat di berbagai situs internet yang menjual tanah, harga lahan masih bisa dibilang murah, sekitar dua juta hingga enam juta rupiah per meter persegi.

Selain itu "Palangkaraya sendiri luasnya 2.400 km persegi, sementara wilayah yang terbangun itu baru 50 km persegi. Jadi, secara wilayah kota masih luas sekali untuk dibangun," tambah Wijanarka.

Kepada wartawan, Senin (04/07), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menyebut pemindahan pusat administrasi pemerintahan, ke luar dari Jakarta akan dimulai pada "2018 atau 2019".

Meskipun nama Palangkaraya kerap disebut, pemerintah menyatakan masih mempertimbangkan sejumlah pilihan kota, yang menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil, harus yang "paling suitable dan bagus". (Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved