Diplomasi Nasgor Ala SBY, Prabowo: Nasi Goreng Cikeas Saingi Nasi Goreng Hambalang

Saya bilang 'diplomasi nasi goreng'. Nasi goreng itu kan sangat merakyat dan ini juga biasa jualan di pinggir jalan juga

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) usai mengadakan pertemuan di Kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017) malam. Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas berbagai permasalahan politik dan kedua partai sepakat bekerja sama tanpa koalisi. 

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, penjual nasi goreng yang dihadirkan memang pedagang favorit SBY dan para pengurus Partai Demokrat.

Menurut Hinca, penjual nasi goreng itu merupakan pedagang keliling yang bisa dihubungi untuk pesanan.

Baca: Lagi, Rendang dan Nasi Goreng Dinobatkan sebagai Makanan Terenak di Dunia

Baca: Demi Nasi Goreng dan Ayam Penyet, Warga rela Antre di Bawah Terik Matahari

"Iya keliling, kalau kami minta dia kemari tinggal ditelepon, biasanya ada mi tek-teknya, menunya ganti, kadang ada empalnya," kata Hinca di Puri Cikeas, Kamis malam.

Karena itu, Hinca menyebut bahwa pertemuan SBY dan Prabowo tersebut sebagai "diplomasi nasi goreng".

"Saya bilang 'diplomasi nasi goreng'. Nasi goreng itu kan sangat merakyat dan ini juga biasa jualan di pinggir jalan juga," ujar Hinca.

UU Pemilu

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa terlalu jauh untuk berbicara mengenai koalisi antara kedua partai.

Menurut Riza, pertemuan SBY dan Prabowo merupakan tindak lanjut dari keinginan yang disampaikan Prabowo pasca-pengesahan RUU Pemilu oleh DPR, pekan lalu.

Dengan pengesahan UU Pemilu tersebut, maka partai atau gabungan partai yang bisa mengajukan calon presiden pada Pemilu 2019 adalah yang mendapat perolehan 20 persen kursi DPR atau 25 persen perolehan suara nasional. (Tribunnews.com, M Zulfikar)

Komunitas gemar belajar Balikpapan atau akrab disapa Gembel. . . Merupakan komunitas sosial berlatar pendidikan yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa Universitas Balikpapan. . . Komunitas ini sendiri baru saja terbentuk pada bulan Maret 2017. . . Berawal dari tugas kampus untuk melakukan survei tentang pendidikan masyarakat di Kota Balikpapan. Hasil survei tersebut menemukan masih banyak masyarakat yang buta huruf. . .
Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved