Ribuan WNI Ingin Pindah Negara, Sungguh tak Terduga Ternyata Ini Bangsa yang Dituju

Sejauh ini, orang yang mendaftar mencapai lebih dari 280.000 dan orang Indonesia di posisi ke tujuh dengan angka mendekati 10.000 sampai Kamis (27/07)

ASGARDIA SPACE
Asgardia, tinggal di langit, negara ruang angkasa pertama. Anda termasuk yang mendaftar? 

Seorang spesialis marketing yang mengatur pertemuan bulanan untuk warga Asgardia yang tinggal di Hong Kong, John Spiro, mengatakan data atau barang pribadi yang dikirim ke ruang angkasa ini yang membuatnya tertarik mendaftar.

"Saya menyimpan sutra Buddha sebagai hobi dan mengirim salah satu barang keagamaan ini dalam bentrok elektronik teks 'ke surga' sangat menyenangkan," kata Spiro seperti dikutip CNN.

Baca: Beginilah Aneka Menu Makanan yang Dibawa Astronot NASA ke Luar Angkasa

Baca: Sextronauts, Misi Eksplorasi Perilaku Seks Manusia di Ruang Angkasa

Anjungan di ruang angkasa

Asgardia akan menjadi bangsa pertama di ruang angkasa.
Asgardia akan menjadi bangsa pertama di ruang angkasa. (ASGARDIA SPACE)

Baca: Kamu Harus Coba Upside Down World Bali Semua Serba Terbalik, Seperti di Ruang Angkasa

Penerbangan pertama akan dilakukan dalam delapan tahun namun dibatasi pada "mereka yang profesional" termasuk pilot pesawat ruang angkasa, dan pakar navigasi, kata Lena De Winne.

Sementara proyek turis ruang angkasa akan memerlukan waktu lebih lama lagi, tambahnya.

Pendiri Asgardia

Asgardia rencananya juga akan didaftarkan ke PBB.
Asgardia rencananya juga akan didaftarkan ke PBB. (ASGARDIA SPACE)

Ilmuwan Rusia Igor Ashurbeyli mengatakan pada saat peluncuran proyek Oktober lalu, bahwa langkah ini, "Bukan fantasi. Pergi ke Mars dan lain-lain itu palsu. Saya ingin sesuatu yang lebih nyata."

Ia dilaporkan sebagai miliuner namun tak pernah muncul di daftar orang terkaya versi majalah Forbes.

Indonesia di tempat ke tujuh yang terbanyak mendaftar.
Indonesia di tempat ke tujuh yang terbanyak mendaftar. (ASGARDIA SPACE)

Setelah pindah ke Moskow pada 1990-an, ia berpengaruh dalam bidang industri sains dan pernah mendapatkan penghargaan negara untuk sains dan teknologi.

Namun profesor Sa'id Mosteshar, direktur London Institute of Space Policy and Law, meragukan apakah Asgardia dapat diakui berdasarkan undang-undang internasional.

"Traktat ruang angkasa ... yang diterima oleh semua orang menyebutkan dengan jelas bahwa tidak ada bagian dari ruang angkasa yang dapat diklaim oleh negara manapun," kata Mosteshar.

Berita ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul, "Lima hal tentang Asgardia, bangsa ruang angkasa pertama, dengan ribuan WNI sebagai pendaftar

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved