Ribuan WNI Ingin Pindah Negara, Sungguh tak Terduga Ternyata Ini Bangsa yang Dituju
Sejauh ini, orang yang mendaftar mencapai lebih dari 280.000 dan orang Indonesia di posisi ke tujuh dengan angka mendekati 10.000 sampai Kamis (27/07)
TRIBUNKALTIM.CO - Tinggal di langit! Itulah salah satu keterangan foto Asgardia, bangsa ruang angkasa pertama, yang ditawarkan oleh sekelompok ilmuwan.
Sejauh ini, orang yang mendaftar mencapai lebih dari 280.000 dan orang Indonesia di posisi ke tujuh dengan angka mendekati 10.000 sampai Kamis (27/07) malam.
Asgardia -nama yang diambil dari kota mitologi Norse di langit- terbuka untuk siapa saja dan tanpa biaya.
Baca: Jalan Kaki dari Pekalongan untuk Naik Haji, ini 6 Fakta Tersembunyi Tentang Khamim Setiawan
Baca: VIDEO- Cina Luncurkan Laboratorium Ruang Angkasa Tiangong-2
"Di sejumlah negara, responsnya lebih banyak, dan kami sangat senang, orang Indonesia menjawab tawaran promosi tentang Asgardia," kata De Winne kepada wartawan BBC Indonesia, Endang Nurdin.
"Di Indonesia banyak terjadi peristiwa langit, seperti gerhana, jadi kedekatan manusia dengan langit akan menjadi jalan dengan merespons setiap kali ada tawaran tentang perjalanan ke ruang angkasa, atau ada event yang menarik," kata Moedji.
Apa dan bagaimana proyek bangsa ruang angkasa, Asgardia? Inilah lima hal yang kami rangkum untuk Anda.
Bangsa independen ruang angkasa

Proyek ini pertama kali diumumkan pada Oktober 2016, oleh ilmuwan Rusia, Igor Ashurbeyli, yang menyebut Asgardia sebagai bangsa independen pertama yang beroperasi di ruang angkasa.
Baca: VIDEO - Foto Cinta Laura Tak Pakai Dalaman Dihujat, Bakal Jadi Majalah Playboy!
Baca: VIDEO - Petarung MMA ini Tumbang Usai Lawan Petugas Bertubuh Kecil dan Jadi Bahan Ejekan!
Dalam 40 jam setelah diumumkan, lebih dari 100.000 orang mendaftarkan kewarganegaraan di situs Asgardia. Siapa pun yang berusia di atas 18 tahun dan memiliki alamat email, apa pun kebangsaannya, gender, ras, agama dan kondisi keuangan, bisa mendaftar.
Bekas narapidana juga bisa mendaftar, sepanjang mereka bebas dari dakwaan saat pendaftaran.
Saat ini terdapat lebih dari 280.000 pendaftar dari 217 negara dengan mayortas berusia 18 sampai 35 tahun.
Indonesia menempati urutan ke tujuh dan dari berbagai kota, termasuk Jakarta, Bandung, Mataram sampai Jayapura.
Pendaftar terbanyak adalah dari Turki, diikuti oleh Cina, Amerika Serikat, Brasil dan Inggris.
Baca: Astaga, Siswa SMA Ini Nonton Video Porno di Kelas Pakai Proyektor Pula!
Baca: Usai Kecelakaan Parah Sheila Marcia Justru Alami Kejadian Menyeramkan ini
Baca: VIDEO- Space X Pesawat Ruang Angkasa tak Berawak Meledak di Udara
Satelit diluncurkan tahun ini
Kehadiran pertama di ruang angkasa akan dilakukan tahun ini dengan mengirimkan satelit melalui wahana ruang angkasa milik NASA yang akan dibawa ke laboratorium ruang angkasa pertama.
Lena de Winne mengatakan foto-foto atau data dari mereka yang mendaftar akan dibawa serta dalam satelit ini.
Namun De Winne belum bisa menyebutkan tanggal pasti karena jadwal peluncuran menunggu dari badan ruang angkasa AS, NASA.
Baca: Toko Emas Dibobol, Perhiasan 2 Kilogram Digondol Maling
Baca: Mungkinkah Hidup di Luar Angkasa Tanpa Baju Astronot? Begini yang Akan Anda Alami
Tanggapan orang
Banyak yang menyambut proyek ini dalam berbagai komentar melalui akun Facebook Asgardia, termasuk akun atas nama Vishal Swami yang menulis, "Asgardia adalah tujuan yang hebat. Saya berterima kasih kepada mereka yang membuat bangsa menyenangkan ini."
Pengguna lain, Yanaka Putra menulis, "Saya bergabung karena saya ingin tinggal di ruang angkasa... Apakah ada perkiraan waktu kapan warga Asgardia mulai pindah ke ruang angkasa? Bukan bangsa ruang angkasa bila tidak tinggal di ruang angkasa."
Baca: Pesawat yang Tergelincir Sempat Berputar-putar di Angkasa
Seorang spesialis marketing yang mengatur pertemuan bulanan untuk warga Asgardia yang tinggal di Hong Kong, John Spiro, mengatakan data atau barang pribadi yang dikirim ke ruang angkasa ini yang membuatnya tertarik mendaftar.
"Saya menyimpan sutra Buddha sebagai hobi dan mengirim salah satu barang keagamaan ini dalam bentrok elektronik teks 'ke surga' sangat menyenangkan," kata Spiro seperti dikutip CNN.
Baca: Beginilah Aneka Menu Makanan yang Dibawa Astronot NASA ke Luar Angkasa
Baca: Sextronauts, Misi Eksplorasi Perilaku Seks Manusia di Ruang Angkasa
Anjungan di ruang angkasa

Baca: Kamu Harus Coba Upside Down World Bali Semua Serba Terbalik, Seperti di Ruang Angkasa
Penerbangan pertama akan dilakukan dalam delapan tahun namun dibatasi pada "mereka yang profesional" termasuk pilot pesawat ruang angkasa, dan pakar navigasi, kata Lena De Winne.
Sementara proyek turis ruang angkasa akan memerlukan waktu lebih lama lagi, tambahnya.
Pendiri Asgardia

Ilmuwan Rusia Igor Ashurbeyli mengatakan pada saat peluncuran proyek Oktober lalu, bahwa langkah ini, "Bukan fantasi. Pergi ke Mars dan lain-lain itu palsu. Saya ingin sesuatu yang lebih nyata."
Ia dilaporkan sebagai miliuner namun tak pernah muncul di daftar orang terkaya versi majalah Forbes.

Setelah pindah ke Moskow pada 1990-an, ia berpengaruh dalam bidang industri sains dan pernah mendapatkan penghargaan negara untuk sains dan teknologi.
Namun profesor Sa'id Mosteshar, direktur London Institute of Space Policy and Law, meragukan apakah Asgardia dapat diakui berdasarkan undang-undang internasional.
"Traktat ruang angkasa ... yang diterima oleh semua orang menyebutkan dengan jelas bahwa tidak ada bagian dari ruang angkasa yang dapat diklaim oleh negara manapun," kata Mosteshar.
Berita ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul, "Lima hal tentang Asgardia, bangsa ruang angkasa pertama, dengan ribuan WNI sebagai pendaftar