Edisi Cetak Tribun Kaltim
Samarinda Kehilangan Tim Kebanggaannya? Nabil Husein Kecewa Suporter Sepi, Borneo FC Ancam Pergi
"Lebih baik Borneo pergi aja. Tunggu momen pas, Borneo pergi dr Samarinda dan tdk akan kembali," tulis Nabil Husein
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
Komentar itu dibuat lantaran Nabil gusar dengan atmosfer penonton Stadion Segiri belakangan ini yang terus merosot. Padahal selama gelaran Liga 1 ini, manajemen sudah menurunkan harga tiket 2 kali dari harga normal.
Puncaknya saat laga melawan Perseru Serui, Nabil geram melihat jumlah penonton tak mencapai 8.000 orang.
Saat itu harga tiket sudah turun, VIP menjadi Rp 65 ribu dari sebelumnya Rp 75 ribu. Sedangkan tribun ekonomi menjadi Rp 30 ribu dari yang semula Rp 35 ribu.
Baca: Akibat SNSD Disebut Sebagai Simbol Seks, Netizen Ini Panen Hujatan dan Jawaban Menohok!
Baca: Mantap Jiwa, Nagita Slavina dan Caca Tengker Jadi Co Eksekutif Produser, Jangan Ngarep ya Balajaer
"Di Samarinda 75‑85 sdh diributin. Last match semalam vip 65 masih aja sepi. Ntah maunya apa!," tulis Nabil.
Penonton Sepi
Sepinya jumlah penonton praktis mengganggu pemasukan Pesut Etam. Selama putaran pertama Liga 1, jumlah penonton yang memadati Stadion Segiri tak pernah sampai menyentuh 10 ribu orang.
Borneo FC terus mengalami kerugian finansial kala menggelar laga kandang.
Saat melawan Perseru Serui, Sabtu (22/7/2017) malam lalu, pendapatan kotor panpel Borneo FC hanya sekitar Rp 90 juta. Hal itu belum dipotong biaya operasional panpel dan keamanan.
Biaya operasional Panpel dan pihak keamanan tiap satu kali pertandingan harus menguras sekitar Rp 200 juta. Nabil bahkan harus mengeluarkan kocek pribadinya untuk membiayai operasional pertandingan tiap berlaga di kandang.
Media Officer Borneo FC, Hedly Sundana sempat membuat cuitan soal Nabil yang harus merogoh kocek pribadi Rp 1,5 miliar per bulan demi membiayai operasional tim.
"Harus mengeluarkan minimal Rp 1,5 miliyar perbulan untuk biayain tim. Selama ini adakah Presiden Borneo FC mengeluh?" tulisnya.

Borneo FC sedang mengalami periode sulit yang membuat klub ini terancam bakal bubar di penghujung musim.
Sangat disayangkan apabila Ibukota Kalimantan Timur ini tak lagi memiliki klub kebanggaan, setelah ditinggal Putra Samarinda yang hijrah ke Bali dan saat ini menjadi Bali United.