Edisi Cetak Tribun Kaltim
Samarinda Kehilangan Tim Kebanggaannya? Nabil Husein Kecewa Suporter Sepi, Borneo FC Ancam Pergi
"Lebih baik Borneo pergi aja. Tunggu momen pas, Borneo pergi dr Samarinda dan tdk akan kembali," tulis Nabil Husein
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
Namun hingga kini Nabil Husein dan Manajemen Borneo FC memilih bungkam terkait masa depan klubnya. Bahkan ditemui di beberapa kesempatan, pihaknya tak ingin berkomentar soal klub.
Borneo FC didirikan kelompok Suporter Pusamania tanggal 7 Maret 2014. Saat itu PT Nahusam Pratama milik pengusaha Samarinda, Said Amin mengakuisisi klub Divisi Utama Perseba Bangkalan seharga Rp 3 miliar.
Selanjutnya Perseba berganti nama menjadi Pusamania Borneo Football Club yang dikelola Putra Said Amin, Nabil Husein, dan langsung berlaga di Divisi Utama 2014.
Baca: Begini Penampilan Pamela Anderson, Bintang Serial Baywatch yang Seksi Itu, Asli Nggak Dikenali
Baca: Setelah Lagu untuk Jupe, Kini Pencipta Lagu Kontroversial Ini Bikin Nyanyian untuk Jokowi
Baru berusia 3 tahun, Borneo FC menjelma bagai bayi ajaib di kompetisi sepak bola Indonesia.
Berbagai prestasi ditorehkan klub tersebut, Finalis Piala Presiden 2017, Juara Piala Gubernur Kaltim 2016, Semifinal Piala Jenderal Sudirman 2015, Babak 8 Besar Piala Presiden , Semifinal Piala Walikota Padang, dan Juara Divisi Utama Liga Indonesia 2014.
Rentetan prestasi itu bisa menambah nilai jual Borneo FC. Klub yang berkompetisi di Liga 1, sekelas Borneo FC ditaksir memiliki nilai jual sekitar Rp 5‑10 Miliar.
Setidaknya salah satu aset penting yang dimiliki klub tersebut saat ini yaitu penjualan merchandise melalui Borneo FC Store. Baru berdiri bulan Mei 2017 lalu, Borneo FC Store mampu menghasilkan omzet kisaran Rp 40‑80 juta perbulan. (*)