Bayi Membeku dalam Freezer
14 Fakta Terbaru Kasus Bayi dalam Freezer, Nomor 8 Dosa Besar!
Bayi tersebut ditemukan di dalam chest freezer, dari hasil visum, pengakuan SA, ibu bayi dan keterangan polisi, berikut fakta mengejutkan tentang...
Penulis: tribunkaltim |
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Warga Kampung Satu RT 11 Jalan Bunyu, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara dikejutkan dengan temuan bayi di dalam freezer, Rabu (3/8/2017).
Bayi ini awalnya diperkirakan berusia antara 2-3 minggu.
Saat ditemukan bayi tersebut sudah dalam keadaan membeku bersama ari-arinya.
Bayi tersebut ditemukan di dalam chest freezer dengan posisi tangan dan kaki terlipat.
Dari hasil visum, pengakuan SA, ibu bayi dan keterangan polisi, berikut fakta mengejutkan tentang peristiwa ini:
1. Awalnya diduga berjenis kelamin laki-laki

Setelah melakukan visum akhirnya diketahui bayi tersebut ternyata berjenis kelamin perempuan.
"Berdasarkan hasil visum dokter, bayinya bukan berjenis kelamin laki-laki, tapi perempuan,” kata Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit, melalui Kasat Reskrim Choirul Jusuf, Kamis (3/8/2017).
2. Dilahirkan Mei 2017
Ibu bayi melahirkan sendirian di rumahnya di Jalan Lestari RT 21, Kelurahan Karang Harapan, bulan Mei lalu.
Dari rekaman video rekonstruksi yang beredar di media sosial, tampak SA memeragakan duduk di dalam ember mandi bayi dengan kaki mengangkang.
3. Sudah tak bernyawa ketika dilahirkan

Dari pengakuan SA, ibu bayi tersebut, bayi perempuan itu sudah tidak bernyawa ketika dilahirkan.
Baca: Bayi Dalam Freezer - Ketua Harian KPAI, Mungkinkah Ada Unsur Psikopat? Ini Uraiannya
4. Ibunya kalut tak bisa gali tanah
Mengetahui bayinya tak bernyawa, SA yang mengaku kalut segera membungkus bayinya dengan plastik hitam.
Menurut penjelasan Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit, si ibu mengaku terpaksa menyimpan bayinya dalam freezer karena sulit menguburkannya.
Dia tidak bisa untuk menggali tanah, selain juga tidak mau ketahuan orang lain.
Bayi perempuan ditemukan membeku di dalam freezer daging di sebuah tempat pencucian mobil, Tarakan Barat,
5. Jasad bayi bercampur dengan daging ayam

Setelah melahirkan, SA awalnya menyimpan bayi yang telah dibungkus dengan plastik hitam tersebut ke dalam freezer di kulkas rumahnya.
SA baru memindahkan bungkusan plastik hitam berisi bayinya dua hari kemudian setelah membeku.
SA membawa bungkusan tersebut ke tempat pencucian mobil, di Kampung Satu RT 11, Jalan Pulau Bunyu.
Di tempat pencucian mobil tersebut, SA memasukkan plastik hitam berisi bayinya tersebut ke dalam panci.
Selanjutnya, panci tersebut dimasukkan ke bagian bawah chest freezer bersama dengan daging, ayam, dan lain-lainnya.
6. Usaha cuci mobil

SA sehari-harinya diberi tugas oleh suaminya untuk mengelola pencucian mobil.
SA melarang karyawannya membuka panci tersebut.
7. Kehamilan yang tersembunyi
DO yang juga sudah diperiksa polisi mengaku tidak tahu menahu soal kehamilan istrinya.
Dalam jumpa pers yang digelar Kamis (3/8/2017), polisi mengatakan masih akan melakukan pengembangan terhadap kasus ini.
8. Si Ibu tak menginginkan bayinya

SA, pelaku yang menyimpan bayinya di dalam freezer membuat pengakuan kepada penyidik Reskrim Polres Tarakan.
Ia mengungkapkan, kalau dirinya sudah tidak menginginkan anak lagi dari suami sirinya berinisial DO.
“Waktu kita periksa, pengakuan pelaku tidak mau lagi memiliki anak. Sehingga pelaku tidak memberitahukan kepada suaminya kalau lagi hamil. Tapi kalau lagi lemas, suaminya tanya pelaku menjawab lagi sakit,” ucap Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit melalui Kanit Reskrim AKP Choirul Tanjung, Jumat (4/8/2017).
9. Berniat gugurkan kandungan

pelaku mengaku ketika mengetahui hamil ia ingin menggugurkan kehamilannya, namun merasa takut.
Akhirnya kehamilannya terus berlanjut, sampai akhirnya bayi yang dilahirkan tersebut tidak bernyawa lagi.
10. Suami doyan main perempuan
DO merupakan pengusaha yang cukup sukses di Kota Tarakan, karena di kota ini ia memiliki banyak usaha.
Mulai dari toko sembako, penjual kayu gaharu, kontraktor hingga pencucian mobil dan motor yang saat ini heboh dibicarakan karena menjadi TKP aksi kriminal SA menyimpan bayinya dalam freezer.
“Orangnya baik, cuma yah itu, suka main perempuan. Itu juga yang menjadi penyebab adik saya bercerai dengan DO. Saya juga tahu dari anaknya yang cewek yang cerita dengan saya. Sebab saya ini tidak mau mencampuri masalah rumah tangga adik saya,” ujarnya.
Lantaran hobinya yang suka main perempuan itulah, DO diketahui juga memiliki banyak istri.
11. Hasil otopsi

Otopsi terhadap jenazah bayi yang ditemukan di dalam freezer telah selesai dilaksanakan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.
“Otopsi sudah selesai dilakukan sore kemarin. Otopsi berlangsung selama dua jam. Otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab bayi itu meninggal. Apakah meninggalnya sebelum dilahirkan atau sesudah dilahirkan. Sebab waktu SA melahirkan tidak ada saksi yang melihat,” ucap Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit melalui Kanit Reskrim AKP Choirul Tanjung.
Mengenai hasil otopsi penyebab bayi meninggal dunia, kata Choirul, pihaknya serahkan kepada dokter RSUD Tarakan.
“Namun paling lambat Senin (7/8/2017) kita sudah mengetahui hasilnya. Jadi kita tunggu saja dulu hasilnya,” katanya.
12. Gemar pose seksi di Facebook

Sosok wanita berparas lugu dan cantik itu kini menjadi begitu terkenal bak seorang artis.
Akun Facebooknya yang sebelumnya dapat diakses oleh publik kini telah menghilang kemungkinan besar telah ditutup.
Dari pantauan TribunKaltim.co, Kamis (3/8/2017) akun Facebook SA terakhir mengunggah postingan video seorang bocah perempuan sekiar 20 jam yang lalu sebelum kasusnya terbongkar.
Mayoritas di akun Facebook itu berisi postingan mengenai kegiatan sehari-harinya.
Terdapat beberapa koleksi foto yang pernah diunggah akun Hozza Fiarez Sally, termasuk foto seksi, baca di sini.
13. Kondisi kejiwaan diperiksa
SA pelaku yang menyimpan bayinya di dalam freezer saat ini sedang diperiksa kejiwaannya oleh seorang psikolog di Kota Tarakan, Fanny, di Ruang Perlindungan Perempuan Anak (PPA), Jumat (4/8/2017).
Menurut Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit melalui Paur Subbag Humas Polres Tarakan, Ipda Denny Mardianto, SA diperiksa kejiwaannya untuk mengetahui psikologisnya.
“Kita ingin mengetahui, apakah SA tertekan melakukan ini atau tidak,” ucap Denny.
14. Ditahan di Polsek

Polres Tarakan ternyata tak memiliki ruang tahanan untuk perempuan.
Lantaran hal itu, Polres Tarakan terpaksa menitip SA, pelaku yang menyimpan bayi dalam freezer selama tiga bulan di ruang tahanan Polsek Barat.
“Di Polres Tarakan tidak ada ruang tahanan perempuan, jadi kita titipkan di Polsek Barat, karena di Polsek Barat memiliki tahanan perempuan,” ujar Kapolres Tarakan AKBP Dearystone, Jumat (3/8/2017). (*)