Tewas Dibakar Massa

Sudah Sepekan Terjadi, Istri dari Pria yang dibakar Hidup-hidup itu Sempat Susah Makan

pada awal sepeninggal sang suami, Siti sulit untuk sekadar mengisi asupan makanan dan sempat membuat keluarganya khawatir

TRIBUNNEWS.COM/AMRIYONO PRAKOSO
Siti Zubaedah (25), istri MA (30), pria yang tewas dibakar massa karena dituduh mencuri amplifier musala di Kampung Muara Bakti RT 012/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017). 

Pihak keluarga sendiri sepakat makam MA diperbolehkan untuk dibongkar oleh pihak kepolisian untuk dilakukan otopsi kepada jenazah MA.

Melansir dari Tribunnews.com, pada saat makam dibongkar ini, Siti tidak ikut dan lebih memilih di rumah untuk beristirahat.

"Bu Zubaedah istirahat di rumah karena secara psikologis sangat berat untuk melihat makam sang suami dibongkar. Dia juga masih syok," ujar Kuasa Hukum Keluarga Zoya, Abdul Chalim Soebri pada Rabu (9/8/2017).

Chalim juga menjelaskan bahwa pihak keluarga yang mengikuti proses autopsi ini adalah ayah kandung korban, Asmawi (55), bapak mertua korban Pandi (53), dan juga kedua adik korban.

Ia juga berharap, dengan jenazah MA yang diotopsi, polisi dapat segera menangkap lima pelaku lainnya yang masih buron.

Siti sudah maafkan para pelaku yang bakar suaminya...

Hal ini diungkapkan oleh ayah kandung Siti Zubaedah, bahwa anaknya sudah memaafkan pelaku yang membakar suaminya hidup-hidup.

Melansir dari Tribunnews.com, meski tak mudah bagi Siti untuk menghidupi dirinya sendiri dengan satu anak laki-laki berusia empat tahun dan calon jabang bayi yang kini tengah berada di kandungannya.

"Dia bilang sama saya saat polisi bilang sudah tertangkap pelakunya. Dia sudah memaafkan perbuatan pelaku dan orang lainnya yang ikut membakar, kalau masih ada," kata Pandi.

Kini, sudah tidak ada lagi tangis dan air mata Siti tiap malam saat ia beristirahat ditemani oleh anaknya.

Baca: Yuk, Kenalan dengan Penyidik Cantik Satreskoba Polresta Samarinda

Keluarga pun memberikan kebebasan bagi Siti untuk terus mengisi kesibukannya agar tidak perlu lagi mengingat mendiang suaminya.

"Kami dari keluarga terus menghibur dan kasih keleluasaan kalau memang ada kesibukan. Tidak apa-apa lah yang penting bagus buat Siti dan anak di dalam perutnya," ucapnya.

Sementara, untuk biaya hidup istri dan anaknya akan masih terus ditanggung dari tabungan yang dimiliki dan bantuan dari tetangga.

Untuk biaya sekolah anak pertama dan biaya persalinan Siti pun juga sudah ada pihak yang siap membantu. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved