Penangkapan Terduga Teroris
Dikenal sebagai Pengusaha Mebel, Warga tak Menyangka Tetangganya Jadi Donatur Teroris
Sebuah rumah yang berada di Cluster Melia Grove Blok GM I No 25, Serpong Utara, Tangerang Selatan terlihat kosong dan tidak ada aktivitas.
Tidak lama setelah itu, kata dia, masuk dua mobil polisi lainnya dan melepas garis polisi yang sebelumnya terpasang.
Para tetangga kemudian baru membicarakan hal itu setelah ada pemberitaan bahwa SPT merupakan terduga teroris yang membantu mendanai kegiatan terorisme di Suriah.
Baca: Ikan Hias Indonesia Jadi Primadona, di Jepang Harga Tembus Rp 100 Juta!
Baca: Super Red Kalimantan, Inilah Ikan Arwana Termahal Pembawa Keberuntungan
Selama menjadi tetangga, SPT dikenal sebagai orang yang cukup ramah dan baik kepada warga sekitar.
Tidak ada hal yang mencurigakan darinya, begitu juga dengan istrinya.
Shalat subuh berjamaah di masjid dekat perumahan juga menjadi rutinitas SPT.
Bukan hanya itu, keseharian SPT dan istrinya juga dianggap biasa saja seperti halnya ibu rumah tangga lainnya yang berada di komplek dengan penjagaan yang ketat di depannya.
"Biasa aja sih, anaknya juga sering main di taman ini. Tidak ada yang beda sih," kata dia.
Pendekatan Personal Mencari Dana
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Martinus Sitompul menjelaskan SPT mencari dana dengan cara berbincang dengan satu per satu orang calon donatur yang dianggap potensial untuk memberikan dana bagi kegiatan pengiriman sejumlah teroris.
Dalam pertemuan itu, calon donatur akan diberikan pemahaman radikal dari SPT. Mereka yang berhasil terpapar paham radikal dari SPT, akan mendonasikan uang dalam jumlah tertentu kepada SPT.
Dari dana yang terkumpul, SPT kemudian memberikan dana itu untuk memberangkatkan anggota teroris yang ingin berjuang di Filipina dan Suriah.
"Dia minta sumbangan, mengumpulkan dan memberangkatkan mereka yang mau pergi ke Filipina dan Suriah dan basis-basis ISIS lainnya," jelasnya.
Untuk kepentingan penyidikan, maka hingga hari ini, SPT masih berada di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok beserta dengan seorang istri dan satu orang anak berusia empat tahun yang diamankan saat pria berusia 39 tahun itu akan mengantarkan anaknya ke sekolah.
Sejauh ini, dari informasi yang dihimpun, petugas Densus 88 membawa empat buah boks besar berisi dokumen dan buku-buku mengenai jihad yang berada di rumah SPT.
Sementara mengenai keterkaitan SPT dengan ISIS, Martinus mengatakan akan masih mendalami hal tersebut. (Tribunnews/Amriyono Prakoso)