BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Bergerak Positif, Kabar Gembira Bumi Etam? Ini Fakta Statistiknya
Diketahui, dua tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Kaltim mengalami kontraksi, hingga menyentuh angka minus.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pertumbuhan ekonomi Kaltim terus menunjukkan peningkatan.
Menurut data Bank Indonesia Perwakilan Kaltim, di triwulan kedua 2017, pertumbuhan ekonomi Bumi Etam sudah menyentuh angka positif, tepatnya 0,76 persen.
Diperkirakan, trend pertumbuhan positif ini terus berlanjut dan akan menyentuh angka 2,5 persen, di akhir tahun.
Diketahui, dua tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Kaltim mengalami kontraksi, hingga menyentuh angka minus.
"Kami perkirakan akan naik dikisaran 2,5 persen. Karena, di triwulan kedua ini sudah positif 0,76 persen," ujar Kepala Perwakilan BI Kaltim, Muhammad Nur.
Sektor pertambangan dan penggalian, menurut Nur, masih menjadi yang dominan dalam mengerek pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Diketahui, 2017 ini, harga batubara di pasar internasional mengalami peningkatan.
"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi Kaltim berdasarkan sisi lapangan usaha, maka sektor pertambangan memberikan andil cukup besar yang tercatat 1,2 persen," kata Nur.
Selain emas hitam, kembali bergairahnya perekonomian Kaltim juga disumbang sektor pertanian. Tepatnya, perkebunan kelapa sawit.
Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Kaltim, masih menjadi yang terendah di Kalimantan.
"Namun, pangsa PDRB Kaltim terhadap Kalimantan mencapai 52,44 persen. Sehingga, kontribusi Kaltim, dalam pertumbuhan ekonomi Kalimantan menjadi angka yang tinggi dibanding provinsi lainnya," urai Nur.
Optimisme meningkatnya ekonomi Kaltim juga terlihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kaltim pada triwulan II-2017 yang mencapai Rp112,85 triliun.
Nilai PDRB tersebut mengalami peningkatan dibanding triwulan pertama 2017 yang tercatat Rp112,8 triliun atau tumbuh 0,78 persen (qtq).
"Sedangkan untuk laju pertumbuhan PDRB Kaltim triwulan kedua 2017 tercatat 3,6 persen (yoy), melambat jika dibandingkan dengan triwulan I-2017 yangg tumbuh 3,9 persen,” katanya. (*)