10 Tahun Bekerja di Malaysia, Pria Ini Sebut Uang Ringgit Lebih Menguntungkan Dibanding Rupiah

Usai 10 tahun bekerja di Malaysia, Abdurrahman memutuskan kembali di Indonesia sebagai petani sawit.

TRIBUN KALTIM / AHMAD BAYASUT
Warga perbatasan desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik, Nunukan, Abdurrahman, menunjukkan dua mata uang yakni Ringgit dan Ringgit. 

Untuk kebutuhan 3 hari digunakan 7 orang, ia harus merogoh kocek Rp 70 ribu/tangki.

"Air ini menunggu hujan, kalau tidak ada hujan terpaksa beli air tangki," ucapnya.

Keunikan dari kebiasaan warga Sebatik yakni lebih senang menggunakan ringgit dibanding mengunakan mata uang rupiah.

Menurutnya nilai tukar ringgit lebih tinggi dibandingkan rupiah.

"Jelas lebih untung pegang uang ringgit, kalau ditukarkan uang rupiah jadi lebih banyak dan kalau beli sembako lebih baik pakai uang ringgit, " katanya.

Beda kisah dengan Abdul Hamid menyambut kedatangan Menteri Pembangunan Desa, Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Dalam kesempatan itu, pria berusia 80-an itu menyerahkan sebidang tanah 20 x 25 meter untuk kepentingan warga setempat.

Sebidang tanah itu dihibahkannya untuk pembangunan gudang pengolahan kakao.

"Ini untuk kepentingan warga disni (Sebatik), karena biar warga disini ada pekerjaan," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved