Anak Yatim Menghilang
Anak Yatim Menghilang - 9 Fakta tentang Icha Sebelum Lenyap, Nomor 8 Bahaya!
Apalagi posenya tampak seperti dalam keadaan tak sadar, mata terpejam, lalu kepalanya dipegang oleh pria dewasa yang berlagak paranormal.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Syaiful Syafar
Laporan wartawan TribunKaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Nama Nur Izati alias Icha mendadak heboh jadi perbincangan di jejaring sosial Facebook.
Anak perempuan berusia 12 tahun yang masih duduk di kelas 5 SD itu dikabarkan menghilang, lalu muncul foto-foto mirip dirinya di facebook bersama pria dewasa.
Baca: Mahasiswi Asal Kalimantan Ini Punya Karya yang Bikin Ngefans Mendadak, Netizen: Nyesel Baru Tau
Icha berasal dari kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia dilaporkan menghilang sejak sepekan lalu.
Kemunculan foto-foto mirip Icha di facebook sontak membuat publik Balikpapan heboh.
Apalagi posenya tampak seperti dalam keadaan tak sadar, mata terpejam, lalu kepalanya dipegang oleh pria dewasa yang berlagak paranormal.


Baca: Persiba Kandaskan PS TNI, Gol Krusial Dicetak di Penghujung Laga
Netizen Balikpapan langsung bereaksi.
Foto-foto adegan ritual itu dishare, termasuk foto asli Icha. Berharap Icha bisa segera ditemukan.
Berikut fakta-fakta tentang Icha sebelum kepergiannya:
1. Anak pedagang sayur
Icha hanyalah anak pedagang sayur di Pasar Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ibunya bernama Nuraida (45).
Ia kerap menemani ibunya di Blok F Pasar Sepinggan.
2. Anak yatim
Sejak usia 3 tahun, Icha sudah tak lagi merasakan kasih sayang dari sang ayah.
Ayahnya telah lama meninggal dunia.
3. Primadona pasar
Icha dikenal anak yang lincah di pasar.
Kendati masih berusia 12 tahun, namun perawakannya bongsor seperti anak SMA.
Ia tak seperti anak seusianya pada umumnya.
Berparas cantik dan mudah bergaul, menjadikan Icha sebagai primadona di Pasar Sepinggan.
Belum lama ini Icha pun masuk pada masa pubertas alias akil baligh.
4. Pendiam di sekolah
Icha bersekolah di SD Negeri 011, Sepinggan, Balikpapan Selatan.
Dia termasuk siswi yang pendiam di sekolah.
Hal ini berbanding terbalik dengan perangainya saat di pasar.
Menurut Juliana, Wali Kelas 5 SDN 011, sikap yang ditunjukkan Icha itu disebabkan fisik tubuhnya yang beda dari rekan-rekannya yang lain.
"Paling besar di antara teman-temannya yang lain, mungkin itu yang bikin dia minder dan pendiam di kelas," kata Juliana kepada TribunKaltim.co.
5. Rajin masuk sekolah
Meski dikenal sebagai siswi pendiam, tapi Icha termasuk rajin ke sekolah. Hal ini juga diungkapkan oleh wali kelas V SDN 001, Juliana.
6. Jarang mengerjakan PR
Ada satu kebiasaan buruk Icha saat di sekolah, yakni jarang mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru.
"Sering guru menyampaikan ke saya, Icha jarang ngerjakan PR," ujar Juliana, Wali Kelas 5 SDN 001.
7. Rutin tadarus di musala
Setiap malam kecuali malam Jumat, Icha menjadi salah satu murid yang melakukan tadarus di musala Baitussalam, komplek Pasar Sepinggan.
Sarbi cukup tahu kelakuan dan perangai muridnya itu.
"Al-Quran jus 22, dia. Belum tamat. Memang dia agak lambat dari temannya yang lain soal mengaji," ujarnya.
8. Mudah dirayu
Meski memiliki perawakan yang bongsor, tapi sifat kekanak-kanakan Icha tak bisa ditutupi.
Ia mudah sekali dirayu, atau terpengaruh kata-kata orang lain meski baru kenal.
"Contohnya, ada cowo yang ngajakin ketemuan, awalnya dia bilang enggak, tapi sebenarnya dia mau, dan akhirnya tetap pergi. Soal dia ada pacarnya atau enggak, saya gak tau," ujar Rina, sahabat sepermainan Icha.
9. Akrab dengan Sri alias Bude
Sejak kecil, Icha sudah akrab dengan Sri, sahabat ibunya yang juga pedagang sayur di pasar.
Bahkan menurut pengakuan ibunya, Sri ikut merawat Icha sejak kecil.
Nuraida mengaku senang banyak yang memberikan perhatian kepada anak bungsunya, termasuk Sri.
Puluhan tahun menikah, namun Sri belum memiliki keturunan dari suaminya yang baru setahun lalu meninggal.
Hubungan Nuraida dengan Sri pun terjalin akrab.
Sesekali Nuraida dan Icha bermalam di rumah Sri, bila bosan tinggal di kiosnya yang terletak di blok F Pasar Sepinggan.
Makanya Icha sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Sri.
Baca: Subhanallah Merinding Dengernya, Jamaah Haji Indonesia Lantunkan Shalawat saat Antre di Imigrasi
Namun belakangan, ibunya malah mencurigai Sri lah yang membawa kabur anak bungsunya itu.
Menurut Nuraida, kepergian Sri secara tiba-tiba, bersamaan dengan menghilangnya Icha.
Tidak hanya itu, salah seorang ipar Sri bernama Minong mengaku pernah melihat Sri dan Icha pergi mencari tiket pesawat bersama.
"Bertepatan mbak Sri berangkat jam 5, anak saya jam setengah 6 pergi tergesa-gesa, sementara ia bilang pergi ke sekolah," ungkap Nuraida. (*)