Polisi Bontang Ciduk Komplotan Pencuri Tandon Air
Enam orang komplotan pencuri tandon air di wilayah Bontang Barat diamankan polisi.
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Sabtu (19/8), tim Opsnal Polres Bontang menangkap komplotan pencuri tandon air yang beraksi di gudang toko bangunan, milik Hondi Naibaho, di Kelurahan Telihan, Bontang Barat, pekan lalu.
Kasubag Humas Polres Bontang Iptu Suyono mengungkapkan aksi pencurian tandon terungkap berkat laporan dari Hondi Naibaho.
Pemilik toko bangunan di jalan Sukarno-Hatta, Kelurahan Telihan melaporkan telah kehilangan 5 unit tandon air di dalam gudang toko bangunannya.
Baca: Merinding! Tangan Petugas Pemadam Hancur Akibat Terjepit Mesin, 3 Minggu Dijahit dalam Perut
Mendapat laporan tersebut, tim Opsnal Polres Bontang langsung bergerak menyisir lokasi kejadian dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Selang empat hari, Polisi menemukan titik terang berkat adanya kesaksian salah seorang warga yang mengaku melihat JL, warga Telihan memikul tandon tidak jauh dari lokasi pencurian.
Dari kesaksian itu, Polisi langsung bergerak ke rumah JL.
Namun setiba di rumah ternyata yang bersangkutan sudah tidak ada dirumahnya.
Informasi yang didapatkan, Jl dan komplotannya sembunyi di wilayah Sangatta, Kutai Timur.
"Komplotan pencuri tandon ini diamankan di wilayah Sangatta. Saat diamankan tidak ada perlawanan," ujar Iptu Suyono, saat memberikan keterangan pers, Kamis (24/8).
Baca: Blak-blakan, Caisar Ungkap Rahasia Hubungannya dengan Indadari di Depan Ustaz
Ia mengungkapkan aksi pencurian tandon air yang dilakukan komplotan JL tergolong nekat.
Pasalnya, mereka mencuri tandin di dalam gudang alat bangunan dengan cara memanjat tembok, sembari memikul tandon.
"Jadi mereka manjat tembok gudang yang tinggi, kemudian tandon di bawa lari dengan cara dipikul saat malam hari," katanya.
Dari keterangan pelaku, JL berperan sebagai pimpinan komplotan.
Ia dibantu lima rekannya yakni Jp, Sm, Jum, Fa alias Br, dan Ns alias Aco.
"Seluruhnya sudah kami amankan, sekarang masih dimintai keterangan oleh penyidik," kata Iptu Suyono.
Salah seorang tersangka yang dimintai keteranganya Jy alias Jum mengaku pernah juga mencuri di salah satu gereja di jalan Ir Soekarni -Hatta.
Salah satu alat music, orgen milik gereja ditilap.
Dalam aksi tersebut, Jum dibantu oleh dua orang rekannya, Jt alias Jn dan Jl.
Kepada media, Jum mengaku menjual tandon air seharga Rp 800 ribu per unitnya.
Barang curian tersebut dijual ke penadah di Bontang.
Sedangkan uang hasil penjualan digunakan untuk berfoya-foya bersama rekan-rekannya. (*)