Oknum Guru di Balikpapan Dilaporkan ke Polisi, Diduga Aniaya Anak Didik Hingga Pipinya Lebam
Terungkapnya kejadian tersebut bermula ketika Ibu korban Elis Setyowati menjemput anaknya akan tetapi Yogi tidak kunjung keluar sekolah.
TRIBUNKALTIM.CO – Kasus dugaan pemukulan terhadap anak didik oleh oknum guru agama di SD Negeri 002 berinisial AQ berlanjut ke ranah hokum.
Orang tua AQ melaporkan kasus dugaan tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Balikpapan, Kamis ( 25/8/2017).
Baca: Karantina Musnahkan Ratusan Kilogram Daging Ilegal dari Malaysia
Sebagaimana diketahui, siswa yang bernama Yogi Setya Yuda Hadisaputra (8) mengalami luka lebam di bagian pipi kiri setelah mendapatkan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh gurunya.
Di ruang pelayanan SPK Yogi menceritakan perlakuan yang dialami.
Peristiwa tersebut bermula ketika dirinya berkelahi dengan temannya karena diejek.
"Saya kelahi sama teman, karena ngolok yogi terus yogi pegang kerah bajunya, terus dia ngadu ke guru katanya ngomong dipukul. Terus Yogi dipanggil guru lalu dibalesin gini rasanya, terus Yogi dipukul pipi kirinya terus pak guru bilang gimana rasanya," katanya.
Aksi pemukulan oknum guru kepada Yogi terjadi sekira pukul 11.00 wita bertempat di salah satu ruang sekolah.
Terungkapnya kejadian tersebut bermula ketika Ibu korban Elis Setyowati menjemput anaknya akan tetapi Yogi tidak kunjung keluar sekolah.
Namun setelah keluar, dirinya mendapatkan buah hatinya dengan kondisi demikian.
"Jam sebelas lewat anak itu baru keluar pas pulang di jalan dia nangis, terus dia bilang kalau habis di pukul pak guru agama," katanya.
Baca: Polisi Kesulitan Sita Restoran First Travel di London, ini Penyebabnya
Dia menuturkan bahwa aksi pemukulan kepada anak didik bukan kali pertama.
Kejadian serupa kerap dialami murid lainnya akan tetapi enggan melapor.
Pasalnya anak didik diancam jika melapor kepada orang tua akan tinggal kelas dan nilainya akan jelek.
Ia mengaku akan menyelesaikan hingga proses hukum untuk memberikan efek jera kepada terlapor.
"Sama anak saya juga diancam, disuruh jangan bilang-bilang ke orang tua. Memang guru itu sudah biasa kayak gitu cuma pada takut lapor, kalau masih dihukum hormat bendera, push up atau lari keliling lapangan malah saya dukung itu untuk pembelajaran, tapi kalau dipukul sampai anak saya kesakitan gini ya ngawur namanya,"katanya.
Kasus dugaan pemukulan guru kepada anak didik saat ini tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Sat Reskrim Polres Balikpapan.
Baca: Asmin Laura: Anggaran Terbatas,Mau Bayar Pakai Daun?
Dalam hal ini Polres Balikpapan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Balikpapan untuk menyelesaikan dengan baik. Sementara itu saat ini pihaknya tengah menunggu hasil visum et repertum dari Rumah Sakit Bhayangkara.
"Kami terima pengaduan orang tua anak yang mengaku menjadi korban pemukukan guru. Kita koordinasi dengan Diknas bagaimana penyelesaian dengan baik. Saat ini kita tunggu hasil visum et repertum dari Rumah Sakit Bhayangkara,"kata Paur Subag Humas Polres Balikpapan, Iptu Suharto (*)