Sebut Sebagai Tanda Terimakasih, Begini Dirjen Hubla Alirkan Uang Suap dari Kontraktor

Mereka datang mengucapkan terima kasih karena saya ajari, Mereka berhasil sebagai pemenang, akhirnya memberikan sesuatu,

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub Antonius Tonny Budiono keluar dari gedung KPK Jakarta memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan, Jumat (25/8/2017). Antonius Tonny Budiono ditahan KPK terkait kasus suap tender pemenangan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. 

Berdasarkan pemantauan Tribunnews, Jumat (25/8/2017), Mess Perwira Bahtera Suaka merupakan tempat tinggal bagi pegawai di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan yang didirikan sejak 7 Mei 1985.

Sekarang, mayoritas dari para pemilik rumah sudah meninggalkan lokasi itu karena pensiun. Hanya beberapa tempat tinggal yang masih dipergunakan.

Ketika mengunjungi mess ini, kesan yang muncul sepi termasuk ketika siang hari. Selain itu, kondisi lingkungan dan rumah tempat tinggal itu kotor dan kumuh. Rumah tempat tinggal itu lebih mirip rumah susun.

Namun, karena sudah lebih dari 30 tahun tidak diperbaiki, maka terlihat sudah mulai rusak. Cat berwarna kuning sudah mulai mengelupas. Sementara itu, atap rumah sebagian sudah bolong.

Tidak ada petugas keamanan yang berjaga di tempat itu. Sebuah posko keamanan di bagian depan komplek Mess Perwira Bahtera Suaka dibiarkan kosong. Sehingga, tidak ada yang mengawasi aktivitas warga, terlebih ketika malam hari.

"Situasi di sini sepi. Rata-rata yang tinggal di sini pensiunan. Hanya beberapa orang saja yang masih aktif (bekerja,-red)" ujar salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada wartawan, Jumat (25/8/2017).

ATB menempati rumah bernomor Blok B Lantai 1 di ruangan 2. Rumah itu bertipe 45 memiliki dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan ruang tamu yang menjadi satu dengan ruang makan.

Rumah berada di tengah-tengah berdampingan dengan rumah lainnya. Namun, rumah di sisi kanan dan kiri maupun di bagian depan tidak ada orang yang menempati. Rumah susun itu terdiri dari tiga lantai.

Pegawai Teladan

Jabatan yang diemban Tonny ketika ditangkap terbilang baru. Mei 2016, pria yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Transportasi ini baru dilantik oleh Menteri Perhubungan saat itu, Ignasius Jonan.

Pria kelahiran Pekalongan, 13 Juli 1958 ini mengawali tugasnya sebagai Staf Ditnav pada 1986. Dua tahun kemudian, menjabat sebagai Kepala Seksi Pengamatan Laut.

Naik jabatan lagi sebagai Kepala Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan pada 2002.

Lima tahun kemudian atau pada 2007, Pria lulusan Universitas Gajah Mada Jurusan Teknik Geodesi ini dipercaya menjadi Kepala Sub Direktorat Sarana dan Prasarana Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

Pada 2009, ia ditugaskan untuk menjadi Kepala Distrik Navigasi Surabaya. Tak berselang lama, ia dipindah ke Samarinda dengan jabatan Kepala Dinas Navigasi. Kiprahnya di sektor navigasi terus berlanjut pada 2012 saat diangkat menjadi Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Informasi yang dihimpun di Kemenhub menyebut, salah satu prestasi Tonny adalah saat menjabat Direktur Kenavigasian, ketika pesawat Air Asia QZ8501 jatuh di Selat Karimata menjelang pada akhir 2014.

Saat itu ia selaku Koordinator Tim Operasi SAR di Kapal KN Jadayat, Antonius Tonny Budiono berhasil menemukan kotak hitam (black box) pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, tahun 2014.
Saat itu ia selaku Koordinator Tim Operasi SAR di Kapal KN Jadayat, Antonius Tonny Budiono berhasil menemukan kotak hitam (black box) pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, tahun 2014. 

Saat itu ia selaku Koordinator Tim Operasi SAR di Kapal KN Jadayat berhasil menemukan kotak hitam (black box) pesawat AirAsia QZ8501. Hal tersebut merupakan pencapaian besar yang mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Tonny juga pernah meraih dua penghargaan Satya Lancana Karya Satya 10 Tahun pada 2000 dan Satya Lancana Karya Satya 20 Tahun pada 2007.(tribunkaltim.co/achmad bintoro)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved