Bupati asal Kaltim ini Secara Pribadi Kurban 22 Sapi, Ini Sebaran Sapi Kurbannya
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari secara pribadi berkurban 22 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari secara pribadi berkurban 22 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha tahun ini. Hewan kurban tersebut akan disebar ke masyarakat melalui DPD Partai Golkar.
"Ada 22 ekor sapi itu dari saya pribadi, tanpa dana APBD dan akan dibagikan ke masyarakat melalui pengurus DPD Golkar Kukar dan Kaltim," ujar Rita, Kamis (24/8).
Menurut Rita, kurban yang rutin dilakukannya setiap Hari Raya Kurban tersebut, selain menjalankan syariat Islam juga merupakan momen berbagi kepada masyarakat. Ia juga mengatakan apa yang dilakukan belum apa-apa, dibanding pengorbanan saat peristiwa Nabi Ibrahim dan Ismail AS.
Baca: VIDEO – Aksi Rafathar Saat Pamitan Dengan Gempi, Wow Romatisnya Kedua Bocah Ini
"Apa yang saya lakukan ini belum ada apa-apanya. Saya hanya mensyukuri dan berbagi berkah yang Allah berikan kepada kami," ungkap putri mantan Bupati Kukar H Syaukani HR itu.
Rita berharap agar yang menerima kurban darinya, benar-benar orang yang pantas menerima. Dia juga mengingatkan kemasan daging kurbannya saat akan dibagikan nanti tidak memakai plastik hitam.
"Saya dengar dari para ahli, plastik hitam itu berpengaruh kurang baik terhadap makanan termasuk daging," demikian pungkasnya.
Setiap tahun, Rita selalu menyumbang puluhan bahkan ratusan ekor sapi untuk hewan kurban.
Terkait perayaan Idul Adha, Rita mengajak umat Islam untuk ikhlas dalam berbagi dengan sesama. "Untuk kita yang berlebihan harta, jangan lupa untuk berbagi dengan yang miskin," ujarnya.
Selama ini Rita dikenal memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Saat kegiatan Safari Ramadhan kemarin, Rita juga menyumbangkan dana untuk kegiatan keagaman. Bupati perempuan pertama di Kalimantan ini juga pernah menyumbang Rp 500 juta untuk masyarakat di Jalur Gaza, Palestina pada tahun 2014 lalu.
Rita tergerak untuk menyumbang karena selain peristiwa yang sedang terjadi itu adalah tragedi kemanusiaan, juga Palestina adalah tempat bersejarah dan sakral bagi umat Islam yakni Masjid Al Aqsha.
Baca: Idul Adha, Pesan bagi Keluarga Masa Kini Teladani Keteguhan Hati Nabi Ibrahim
Sementara, Ketua Badan Pengelola Islamic Center Samarinda H Awang Dharma Bhakti mengatakan, tahun ini BPIC mendapat 20 ekor sapi dan 9 ekor kambing. Jumlah ini, lebih banyak dibandingkan 2016 lalu yang hanya 15 ekor sapi.
Salah satu sapi yang diperoleh Islamic Centre berasal dari Presiden Joko Widodo. Sapi dari Presiden yang diserahkan Sekretaris Provinsi Kaltim Rusmadi berjenis Limousin dengan berat sekitar 750 kg. "Pemotongannya dilakukan besok (Sabtu)," kata Dharma Bhakti.
Selain dari Presiden, sumbangan sapi juga datang dari Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Rusmadi, serta beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). "Yang menarik, empat ekor sapi berasal dari sumbangan anak TK dan SD Islamic Centre," kata Dharma Bhakti.
Idul Adha bermakna perjuangan. Sementara, perjuangan memerlukan pengorbanan. Hal ini diungkapkan Rusmadi, usai menyerahkan hewan kurban ke Badan Pengurus Islamic Centre (BPIC) Samarinda, Jumat (1/9/2017).
Baca: FOTO - Sempat Diguyur Hujan, Warga Tetap Ikuti Shalat Idul Adha hingga Usai
Rusmadi juga menempatkan Hari Raya Kurban, sebagai hari berbagi kepada sesama. "Kebersamaan dan kepedulian sosial menjadi nilai atau hikmah yang bisa kita petik dari Idul Adha," kata Rusmadi.
Rusmadi turut mengapresiasi semangat berkurban yang ditunjukkan masyarakat Kaltim. Kendati perekonomian daerah belum benar-benar stabil, namun jumlah hewan kurban tahun ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
"Tadi, BPIC menyampaikan, hewan kurban tahun ini lebih banyak dari sebelumnya. Artinya apa, dalam situasi sulit pun, masyarakat kita tetap peduli dan berbagi," katanya lagi.
Rusmadi yang ikut mencalonkan diri di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim mendatang, juga meminta masyarakat mendoakan jamaah asal Kaltim yang sedang menunaikan ibadah haji. "Hari ini, semua jamaah haji berkumpul di Kota Suci Mina. Kita doakan, mereka kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat, dan haji yang mabrur," tutur Rusmadi.
Baca: Terluka dan Tak Pedulikan Nyawa Antar Penumpang hingga Tewas, Begini Pengakuan Istri sang Sopir
Anak SD
Sekprov Rusmadi mengajak masyarakat Kaltim meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim tanpa pamrih. Hal itu disampaikan Rusmadi saat shalat Idul Adha di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Jl Selamet Riyadi, Samarinda Kalimantan Timur, yang dihadiri lebih dari 10.000 warga, Jumat( 1/ 9)
"Hidup ini adalah perjuangan. Dan perjuangan perlu pengorbanan. Mudah mudahan kita ingin menempatkan hari raya kurban sebagai hari berbagi yang menjadi nilai ibadah dalam hari raya Idul Kurban," ujar Rusmadi.
Dalam situasi keadaan keuangan daerah yang masih belum stabil, jumlah masyarakat berkurban meningkat menunjukkan masyarakat Kaltim meski dalam situasi sulit tetap berkorban.
Rusmadi juga mengajak masyarakat Kaltim mendoakan para jamaah haji di Mina Arab Saudi, moga kembali ke tanah air dengan selamat dan semoga jadi haji mabrur.
Baca: Rita Widyasari Kurban 7 Ekor Sapi, Golkar Kaltim Bagikan 300 Paket Daging Kurban
Ketua Badan Pengelola Islamic Center Awang Dharma Bakti, menuturkan pada hari raya kurban ini animo masyarakat yang berkurban tetap tinggi."Alhamdulillah 20 ekor sapi dan 9 ekor kambing, diantara nya juga menerima 1 ekor sapi dari presiden Joko Widodo sapi limosin seberat 750 Kg dan yang menarik ada 4 ekor sapi sumbangan dari Anak Anak SD di lingkungan Islamic Center," ujarnya.
Pada shalat Idul Adha berjamaah bertindak sebagai Imam, Ustad Mursalim Al Hafidz, imam dari Masjid Islamic Center.Kemudian pada khutbah shalat Id k oleh Ustad Bunyamin Alamsyah mengingatkan pada jamaah pelajaran kebaikan dari kisah nabi Ibrahim A.S
Baca: Gagal Bersinar di SEA Games, Atlet Blak-blakan soal Pelitnya Pemerintah, Uang Saku Tak Cair
"Pelajaran dari Nabi Ibrahim, selalu berbaik sangka pada Allah Swt saat diiperintah Allah Swt bersama istrinya, Siti Hajar ke padang pasir, di Jazirah Arab dan ditinggal sendirian oleh nabi Ibrahim setelah melahirkan anaknya Ismail.
Saat kecewa ditinggal nabi Ibrahim, Siti Hajar terus berkeliling di antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Berkali-kali ia melihat genangan air, tapi ketika menghampirinya, ternyata itu hanya fatamorgana. Tanpa disadari, Siti Hajar telah mengelilingi kedua bukit itu sebanyak tiga kali.
Siti Hajar tidak menyerah, meski sudah sangat kelelahan ia terus mencari air untuk minum ia dan Ismail, anak yang telah ditunggunya bersama Ibrahim selama bertahun-tahun," bebernya.
Ustad Bunyamin mengimbau mengikuti semua perintah perintah allah kelak pasti tidak disia siakan allah swt dalam kehidupan. (bdu/rad)