Jangan Salah Kaprah, Inilah Cara Tepat Penanganan Pertama setelah Digigit Ular Berbisa

Tindakan lainnya yang sering dilakukan adalah membuat sayatan di daerah gigitan untuk mengeluarkan darah.

wikipedia
Ular kobra. 

Baca: Wow, Mewah Banget Pesta Ulang Tahun Anak KD dan Raul Lemos, Lihat Kemeriahan Foto-fotonya!

Baca: Pernah Mangkir, Dipanggil Lagi KPK Setya Novanto Diminta Kooperatif

Baca: Maia Estianty dan Mulan Jameela Hadir di Ultah Anak Krisdayanti, Bagaimana Reaksi Mereka?

Baca: Begini Respon Jokowi saat Politisi PDI-P Usul Pembekuan KPK

Anggota tubuh dihimpit dengan kayu, bambu, atau kardus layaknya orang patah tulang.

“Betul-betul tidak bergerak sehingga bisa ular hanya ada di tempat gigitan, tidak menyebar ke seluruh tubuh,” kata Tri.

Kesalahan penanganan pertama terjadi pada Ananda Yue Riastanto (8) yang digigit ular weling (Bungarus candidus) pada 5 Januari 2017 lalu.

Anak asal Peduhukan Dhisil, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Khusus Istimewa Yogyakarta itu diberikan pertolongan pertama dengan mengikat bagian yang tergigit.

Beruntung, dengan jenis bisa neurotoksin, Ananda masih selamat dari kematian meskipun mengalami enselofati yang berakibat pada kelumpuhan dan ketidakmampuan bicara.

“Neurotoksin memang berakibat lebih fatal karena bisa menimbulkan kelumpuhan otot pernafasan yang berakibat kematian. Kalau hemotoksin kan racunnya menyerang, membuat pendarahan, jadi matinya itu lama. Kalau neurotoksin matinya cepat,” ucap Tri.

Tri menuturkan, saat seseorang dengan luka gigitan ular, tenaga medis harus dapat mengatur jalannya pernafasan.

Pasien harus segera dibawa ke inkubasi, dipasang fentilator dan dibantu dengan pernapasan buatan.

Jika terjadi gagal jantung, tenaga medis dapat melakukan pijat jantung. (Kompas.com/Lutfy Mairizal Putra)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved