Nyawanya Tak Tertolong, Pasien Miskin Ini Senasib Seperti Bayi Debora, Tersengal di Loket Pembayaran

Tiara Debora alias bayi Debora belakangan jadi pembicaraan. Bagaimana tidak, bayi Debora yang mungil dan tanpa dosa tersebut meninggal dunia

Ilustrasi bayi meninggal 

Dikatakan ayahnya, bayi tersebut sudah diusulkan untuk mendapat perawatan di sepuluh rumah sakit yang ada di Jakarta.

Baca: Napoli dan Inter Milan Buntuti Juventus, Inilah Hasil Klasemen Sementara Liga Italia

Lisa Ibunda Dera dan Dara
Lisa Ibunda Dera dan Dara (Bahri Kurniawan/Tribun Jakarta)

Baca: Jangan Salah Kaprah, Inilah Cara Tepat Penanganan Pertama setelah Digigit Ular Berbisa

Namun, pihak rumah sakit tersebut menyatakan tidak ada fasilitas yang memadai untuk menampung bayi Dera.

"Kami ditolak 10 rumah sakit. Kami sudah kasih surat (rujukan) itu, tapi dibilang fasilitasnya tidak ada, sudah penuh. Ada juga yang bilang tidak ada bidannya," ujar Eliyas, ayah Dera saat ditemui di kediamannya di Jalan Jatipadang Baru RT 14/06, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2013).

Adapun, Dera merupakan satu dari dua bayi kembar.

Bersama Dara Nur Anggraini, Dera dilahirkan prematur dalam kondisi kandungan sang bunda yang belum genap delapan bulan.

3. Bayi Naila, pasien gangguan pernapasan

Naila, putri dari pasangan Mustari dan Nursia pun mengalami nasib yang sama dengan bayi Dera dan Debora.

Ia meninggal pada 30 Oktober 2013 lalu.

Warga Dusun Patommo, Desa Kaliang, Kecamatan Duampanua ini terlambat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Pinrang, Sulawesi Selatan.

Baca: Ngeri, Kakek Ini Masukkan Pisau ke Mata Pasien, Ternyata Ada Tujuan Baik di Baliknya

Pihak rumah sakit enggan menerima Naila yang sudah tersengal-sengal napasnya lantaran orangtua tidak membawa surat keterangan kelahiran.

"Saya ke rumah sakit karena rujukan puskesmas. Saya juga sudah serahkan KTP dan surat rujukan dari puskesmas, tapi oleh pihak rumah sakit dimintai lagi surat keterangan lahir. Saya sudah minta supaya anak kami diperiksa dulu sambil menunggu surat lahirnya karena jarak rumah kami dengan rumah sakit sangat jauh," kata Mustari.

Namun apa daya, kondisi Naila yang sangat lemah ternyata tak mampu lagi membuat bayi itu bertahan.

Hingga akhirnya, Naila meninggal di pangkuan sang bunda.

"Anak saya meninggal di pangkuan ibunya, saat saya masih berdebat di loket rumah sakit dengan petugas setempat agar membantu perawatan anak kami," kata Mustari lirih.(Tribunwow.com/Dhika Intan)

Berita ini telah tayang di TribunWow dengan judul, "Pasien Miskin Tak Tertolong Senasib dengan Bayi Debora, No 3 Napasnya Tersengal di Loket RS!"

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved