Kapolres Tanggung Biaya Pengobatan Mahasiswa yang jadi Korban Demonstrasi di Kantor Walikota
Tindakan tersebut dilakukan aparat usai mereka menemukan bensin beserta korek di dalam keranda yang bertuliskan 'Rizal Gagal'.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Januar Alamijaya
Lebih lanjut, pihaknya juga bakal melakukan penelusuran terkait anggotanya yang melakukan kontak dengan mahasiswa pada aksi kemarin. "Ini masih di dalami apakah sudah sesuai prosedur atau tidak," ujarnya.
Pemberitaan sebelumnya, Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta membeberkan salah satu penyebab terjadinya bentrok fisik pada aksi Senin (11/9/2017).
Baca: Dengar Teuku Wisnu Poligami, Ibunda Langsung Jatuh Sakit
Selain ditemukannya berbagai barang berbahaya seperti bensin di dalam keranda. Ternyata beberapa anggota Polwan yang membuat barikade di depan massa pada saat itu mendapat perlakuan tak senonoh dari pengunjuk rasa yang sebagian besar merupakan mahasiswa.
"Kayu ada pakunya, keranda ada bensin dan korek. Bambu untuk mukul anggota. Anggota tak akan memulai bila tak ada inilah," kata Jeffri.
"Sampai Polwan didorong, mohon maaf ini ada yang dipegang bagian yang tidak pantas. Polwan di depan, didorong sampai dipegang, Kan gak pantas. Tapi sudahlah. Ini resiko kami sebagai anggota polri," sambungnya.
Selain itu ia turut menyesalkan sikap pengunjuk rasa yang tak komitmen dengan kesepakatan awal dengan pihaknya. Pengajuan aksi pukul 09.00 wita, namun di lapangan baru mulai aksi 14.30 Wita.
Tak hanya itu dalam surat izin yang diajukan bakal menyampaikan aspirasi di depan kantor DPRD, namun mereka malah gelar di halaman Pemkot Balikpapan.
"Polwan dan anggota sudah jaga di DPRD ternyata mereka nyelonong masuk ke pemkot. Prinsipnya tidak seusai komitmen awal. Sudah datangnya telat," ucapnya.
Bahkan ia membandingkan aksi unjuk rasa peduli rohingya sebelumnya yang bahkan melibatkan massa lebih banyak. "Aksi itu tertib. Mereka komitmen tentang waktu, itu baik. Kami kawal sampai selesai aspirasi mereka sampai," katanya.
Baca: Berniat Numpang Mandi, Pria ini Malah Gondol Motor Penghuni Rumah
Lebih jauh, menurutnya mahasiswa harus jadi pelopor bagaimana melakukan unjuk rasa yang humanis. Bukan dengan cara anarkis yang dapat membahayakan diri dan lingkungan.
"Image Balikpapan aman itu harus dijaga. Ke depan kita harus sama-sama perbaiki, jaga hubungan. Agar gak ada gesekan ke depan," tandasnya. (*)