Jangan Lupa Bahagia. . . Ternyata Ini yang Harus Anda Lakukan untuk Merasakannya
Mencoba menyingkirkan perasaan tidak bahagia, seperti melakukan hal-hal positif, ternyata tak mampu membuat Anda benar-benar merasa bahagia kembali.
Para mahasiswa yang melaporkan kepuasan hidup lebih besar dan lebih sedikit gejala depresi adalah mereka yang benar-benar merasakan emosi apa pun, baik itu negatif maupun positif.
Baca: Bantah Lemahkan KPK, Komitmen Pansus Dipertanyakan, Ini Kekhawatiran Publik
Baca: 7 Bulan Pasca Diresmikan, Begini Kondisi Gedung Parkir Klandasan Balikpapan
Baca: Ada Pesan yang Religius di Sepatu Boots Model Muslim Cantik Ini, Apa Maknanya?
Baca: 7 Bulan Pasca Diresmikan, Begini Kondisi Gedung Parkir Klandasan Balikpapan
Baca: Benarkah Imunisasi MR Sebabkan Kelumpuhan, Berikut Fakta Ilmiahnya
Baca: Jarak Pandang Nol, Sulitkan Tim SAR Melakukan Pencarian
Baca: Putuskan Pakai Cadar, Ternyata Ini yang Dirasakan Umi Pipik Sebelumnya
Baca: Begini Jawaban Generasi Milenial Mengenai Film G30S PKI
Baca: Bupati Beri Alat Band untuk Karang Taruna Desa Mukti Utama
Baca: Fenomena Crop Circle, Manusia atau Alien yang Menciptakannya?
"Ingin bahagia atau gembira sepanjang waktu tidak terlalu realistis, begitu juga dengan berkata ‘saya baik-baik saja’ sepanjang waktu," kata penulis studi Maya Tamir, seorang profesor psikologi di The Hebrew University of Jerusalem, kepada HuffPost.
"Jika kita bisa menerima dan bahkan menyambut emosi negatif yang kita miliki, mengakuinya, dan mencari jalan keluar, baik itu sendiri atau dengan bantuan orang lain, kita cenderung lebih bahagia dan lebih puas. "
Jadi, saran Gawdat, pada saat Anda merasa tidak bahagia, cobalah untuk benar-benar merasakan apa yang membuat Anda tidak bahagia.
Menangislah bila perlu.
Dan bila memungkinkan, berbagilah dengan orang yang benar-benar Anda percaya, sehingga rasa tidak bahagia perlahan akan berkurang, dan tergantikan oleh rasa yang lebih positif. (Kompas.com/Ayunda Pininta)