Gaduh Pernyataan Panglima TNI

Bertemu di Halim, Ini yang Diminta Jokowi kepada Panglima TNI

Terakhir, Gatot menyebut adanya institusi nonmiliter yang membeli 5.000 pucuk senjata.

AFP PHOTO / ANTHONY WALLACE
Presiden Joko Widodo berbicara saat menemui tenaga kerja Indonesia (TKI) di Asia World Expo Ground, Hongkong, Minggu (30/4/2017). Presiden menggelar kunjungan kerja di Hongkong pada 30 April hingga 1 Mei dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi antar-kedua negara. 

Wiranto sudah meluruskan informasi yang disampaikan Panglima.

Menurut dia, memang ada pembelian senjata oleh Badan Intelijen Negara (BIN) kepada PT Pindad sebanyak 500 pucuk, bukan 5.000 pucuk.

Baca: Soal Pembelian Senjata Ilegal, Begini Pengakuan Wiranto Ada Miskomunikasi

Senjata itu dibeli untuk keperluan sekolah intelijen BIN.

Senjata yang dipesan BIN memang berbeda dengan senjata yang biasa digunakan oleh militer Indonesia.

Karenanya, kata dia, izin pembelian cukup ke Mabes Polri dan tidak perlu ke Mabes TNI.

Wiranto mengakui mengakui ada kesalahan komunikasi antara Panglima dengan Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

"Saya kira penjelasan dari Menko Polhukam sudah jelas. Saya kira tidak usah saya ulang lagi," ucap Jokowi. (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved