Erupsi Gunung Agung

Dari Berdebar hingga Berpelukan, Beginilah Reaksi Pengungsi Gunung Agung saat Dikunjungi Jokowi

Ia merasa tidak percaya diajak ngobrol dan disalami langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tribun Bali/Saiful Rohim
Presiden RI, Joko Widodo, bercengkerama dengan anak-anak pengungsi di Posko Pengungsian Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Selasa (26/9/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, AMLAPURA - I Komang Sudiana (34), pengungsi asal Desa Sebudi, Desa Selat, Karangasem, tampak semringah ketika dtemui di sisi timur GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung, Bali, Selasa (26/9/2017) petang.

Sudiana terlihat sangat bahagia, dan berkali-kali mengusap kedua tangannya.

Ia merasa tidak percaya diajak ngobrol dan disalami langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kemarin, Presiden Jokowi meninjau secara langsung beberapa pos-pos pengungsian yaitu Pos Pengungsian GOR Swecapura, Klungkung, dan Pos Pengungsian Desa Ulakan, Manggis, Karangasem, serta beserta rombongan juga mengunjungi Posko Utama Satgas Siaga Darurat Gunung Agung di Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis, guna memastikan kesediaan logistik.

Baca: Sang Cucu Panik, Untunglah Basarnas Berhasil Evakuasi Sepasang Lansia Berumur 100 Tahun Ini

“Saya deg-degan sekali. Berdebar jantung saya disalami Pak Jokowi. Harapan saya selama ini tercapai, akhirnya saya dapat bersalaman langsung dengan Presiden,” ujar Sudiana yang mengaku sebagai penggemar berat Presiden Jokowi.

Sudiana tidak menyangka Presiden Jokowi menghampirinya ketika baru menginjakkan kaki di GOR Swecapura, sekitar pukul 18.07 Wita.

Jokowi pun sempat menanyakan dirinya berasal dari mana dan apakah membawa ternak saat mengungsi.

“Saya ditanya saat mengungsi bersama siapa dan membawa apa? Saya sangat terhibur rasanya dapat bersalaman dengan Jokowi, walau di pengungsian rasanya bosan sekali,” tutur Sudiana, yang sudah lima hari bertahan di GOR Swecapura setelah aktivitas Gunung Agung berstatus Awas (Level IV).

I Gusti Made Joni Antara Putra (12) bersama ribuan pengungsi di Pos Pengungsian Desa Ulakan juga merasa terhibur dengan kedatangan Jokowi yang turut didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo.

Rombongan Presiden tiba di Pos Pengungsian Desa Ulakan sekitar pukul 17.30 Wita.

Baca: Hari Ini, Jokowi Dijadwalkan Temui Pengungsi Erupsi Gunung Agung

Bocah asal Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, ini makin senang bisa bersalaman hingga berpelukan dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia itu.

Jokowi yang memakai "seragam kebesarannya", kemeja warna putih, membaur dengan anak-anak dan warga lanjut usia (lansia).

Di tengah lingkaran warga, Presiden asal Kota Solo ini bercerita dan ikut meneriakkan yel-yel penyemangat. Bersenda gurau dan menyalami satu per satu.

Tak ada jarak antara rakyatnya dan Presiden.

"Hari ini kita merasa terhibur dengan kedatangan Pak Jokowi. Bisa bersalaman, dan diberi buku cerita. Sebelumnya cuma bisa lihat di TV," tutur Joni Antara.

Jokowi dan rombonganya yang terdiri dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek juga sempat mengecek bantuan logistik yang diberikan.

Selanjutnya rombongan menuju Pos Pengungsian Swecapura, Klungkung.

Baca: Berpotensi Kena Letusan Gunung Agung, Hindari Pelesiran ke 8 Destinasi Ini di Karangasem

Kedatangan Jokowi juga mendapat sambutan meriah masyarakat, terutama oleh pengungsi asal Karangasem di GOR Swecapura.

Begitu keluar dari mobil kepresidenan, Jokowi disambut oleh ribuan pengungsi yang sedari sore menunggunya.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, turut menyambut kedatangan Presiden.

Sebelum masuk ke dalam GOR Swecapura, Jokowi menyapa dan bersalaman dengan beberapa pengungsi.

“Saat di dalam GOR, tidak banyak yang dikatakan Pak Jokowi. Ia terus menepuk pundak saya berkali-kali dan sempat memberi saya semangat untuk terus mengurus pengungsi,” kata Suwirta yang terus mendampingi Jokowi ketika berada di GOR Swecapura.

Suwirta mengungkapkan, Jokowi tidak bercerita banyak hal ketika meninjau pengungsi.

Ia hanya menyapa dan mencoba memberi semangat ribuan pengungsi yang masih bertahan di GOR Swecapura.

“Beliau tidak banyak bercerita terkait kunjungannya hari ini. Beliau tidak banyak basa-basi tadi, mungkin karena kecapekan dengan banyaknya agenda hari ini,” jelas Suwirta.

Jokowi bersama rombongan berada di dalam GOR Swecapura sekitar 20 menit.

Presiden lalu berjalan berlahan menuju depan posko kesehatan untuk memberi pernyataan kepda media.

Presiden menjelaskan, dalam menangani bencana gunung berapi menuruntya tidaklah mudah.

Hal ini karena tidak ada yang tahu kapan gunung itu akan meletus, dan tidak ada yang dapat memrediksi dengan akurat kapan persisnya dan seberapa besar letusan gunung api.

“Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten berusaha agar kerugian masyarakat dari peristiwa ini bisa sekecil mungkin. Tapi tentu saja prioritas paling penting adalah keselamatan rakyat kita,” kata Jokowi.

Ia pun meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Agung untuk mematuhi seluruh intruksi pemerintah mulai dari gubernur, bupati, termasuk BNPB untuk bisa meminimalisir dampak yang terjadi.

“Mari kita semua memanjatkan doa pada Ida Sang Hyang Widhi untuk meringankan beban ini dan cobaan ini,” terang Presiden asal Kota Solo ini.

Sementara Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, Presiden Jokowi membawa bantuan untuk para pengungsi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali sebanyak 14 truk. Nilainya mencapai Rp 7,2 miliar.

Bantuan yang diiberikan pun bermacam-macam, mulai dari logistik seperti 12 ton beras, matras sebanyak 18.230 lembar, masker 520.000 lembar, ember 2.000 buah, gayung 2.000 buah, dan kidsware 1.100 paket.

“Presiden juga memberikan bantuan buku anak-anak. Ini sangat bermakna karena bisa membuat anak-anak merasa sedikit terhibur dan tidak jenuh selama di pengungsian,” kata Khofifah. (Tribun Bali/Putu Candra)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved