Edisi Pertama Playboy yang Populerkan Hugh Hefner, Foto Telanjang Artis Ini Dijual di Dapur Kantor
Semua berkat Playboy, merek yang dibesarkan Hefner, yang menjadi satu dari merek yang paling terkenal dan besar sepanjang sejarah.
TRIBUNKALTIM.CO, LOS ANGELES - Disebut sebagai "ikon Amerika Serikat", Hugh Hefner menelurkan kepopuleran dan kesuksesannya melalui majalah Playboy yang didirikannya.
Hugh Hefner menghembuskan napas terakhirnya, Rabu (27/9/2017), di kediamannya di Playboy Mansion Los Angeles, AS, tepat di usia 91 tahun.
Oleh putra Hugh, Cooper Hefner, pria itu dikenang sebagai sosok berpengaruh, terutama di bidang media dan budaya.
Baca: Pose Luna Maya Telentang di Atas Ranjang Ingatkan Netizen pada Kasus Lama
Baca: Jauh Lebih Muda, Marc Marquez Berhasil Kalahkan Rekor Valentino Rossi
Baca: Mengenal 2 Tersangka Lain di Balik Kasus Rita Widyasari, Rekam Jejaknya Mencengangkan!
Semua berkat Playboy, merek yang dibesarkan Hefner, yang menjadi satu dari merek yang paling terkenal dan besar sepanjang sejarah.
Hugh Hefner sebenarnya memulai karier sebagai seorang penulis untuk sebuah surat kabar militer pada masa Perang Dunia II.
Namun, jabatan Hugh Hefner sebagai Pemimpin Redaksi majalah Playboy menjadi hal yang paling melambungkan karier dan namanya.
Baca: Performa Tim Tak Penuhi Ekspektasi, Carlo Ancelotti Akhirnya Dipecat Bayern Muenchen
Baca: Tiga Hari Menggeledah Kantor Pemkab Kukar, Giliran Ruang Distanak yang Disegel
Baca: Pemain Persiba Ini Berharap Bisa Dimainkan Lawan Persib Bandung
Semua berawal dari terbitan edisi pertama Playboy pada Desember 1953, yang menampilkan aktris dan penyanyi legendaris Marilyn Monroe pada sampulnya.
Edisi perdana tersebut mengklaim bahwa Playboy menjadi "majalah berwarna pertama" yang menyajikan "foto telanjang Marilyn Monroe".
Foto yang dimaksud merupakan hasil sesi pemotretan telanjang Monroe pada 1949 yang diambil untuk foto kalender.
Baca: Ada Rekahan di Kawah Gunung Agung, Magma Terlihat di Permukaan
Baca: Borneo FC U-19 Buru Predikat Juara Grup, Target Tiga Poin Lawan Persiba
Baca: Baru Naik Pelaminan, Vicky Shu Kemungkinan Bakal Diperiksa Polisi Gara-gara Masalah Ini
Edisi tersebut langsung terjual hingga lebih dari 50 ribu kopi dan laris manis dalam beberapa minggu saja seharga 50 sen.
Padahal, majalah tersebut hanya dijual Hugh Hefner dan rekannya, Eldon Sellers, di dapur kantornya.
Penerbitannya juga sebagian atas pinjaman dana dari ibu Hugh Hefner.

Awalnya, Hugh Hefner hendak memberi nama 'Stag Party' untuk majalah tersebut dan sempat berpikir Playboy tidak akan laku dicetak hingga edisi kedua.
Dikatakan penyebab kematian Hugh Hefner adalah kesehatan tubuhnya yang menurun di usia tua.
Kabar soal kematian Hugh Hefner disebarkan pertama kali oleh pihak Playboy Enterprises, yang menyebutnya sebagai "ikon Amerika Serikat".
Saat menghembuskan nafas terakhirnya, Hugh Hefner dikelilingi oleh orang-orang yang dicintainya. (Indian Express/Tribunnews/Ruth Vania)