Penumpang Mengamuk. Lion Air Akhirnya Bayar Kompensasi Delay Rp 1,7 Miliar
Calon penumpang semakin emosi. Sebab tidak ada informasi lebih lanjut tentang keberangkatan pesawat.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Sejumlah calon penumpang maskapai Lion Air mengamuk lantaran delay hingga beberapa jam yang terjadi sejak Minggu (1/10) malam.
Mereka kesal karena keberangkatannya tertunda tanpa ada alasan yang jelas.
"Pesawat ke beberapa kota dibilangnya terlambat beberapa jam," kata satu dari calon penumpang Lion Air, Musyaffa, di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (2/10/2017).
Musyaffa mengatakan, pada Minggu (1/10) malam, sekitar pukul 19.00 WIB, petugas di ruang tunggu mulai memberitahukan bahwa pesawat Lion Air yang menuju sejumlah kota mengalami keterlambatan.
"Pesawat ke beberapa kota, misalnya Denpasar, Padang, Medan dan Jambi, dibilangnya terlambat beberapa jam," ujar Musyaffa.
Tidak seluruh pengumuman diberitahukan melalui pengeras suara.
Ada pengumuman yang hanya disampaikan melalui teriakan petugas di ruang tunggu.
Calon penumpang semakin emosi. Sebab tidak ada informasi lebih lanjut tentang keberangkatan pesawat.
"Tidak ada yang bisa menjelaskan kenapa pesawat delay lama sekali," ungkapnya.
Waktu pun berlalu, emosi para calon penumpang semakin meningkat lantaran tidak ada informasi lebih lanjut tentang keberangkatan pesawatnya.
Para calon penumpang menanyakan nasib mereka ke loket customer service Lion Air.
"Tapi krunya enggak ada yang bisa menjelaskan kenapa pesawat terlambatnya bisa lama sekali," ujar Musyaffa. Akhirnya, calon penumpang pun marah-marah ke kru customer service.
Mereka pun mulai meluapkan kemurkaannya. Bahkan ada seorang pria yang memukul kaca loket hingga retak.
Pria itu pun segera diamankan petugas Bandara Soetta. Ada pula wisatawan asing yang terpaksa meminta uang kembali karena ketidakjelasan jadwal keberangkatan itu.
"Yang paling bikin kesal adalah kami sama sekali tidak diberikan kompensasi. Padahal terlambat sampai lebih dari tujuh jam," ujar pria yang hendak ke Jambi dalam rangka penelitian itu.