Benarkah Makanan Kekinian Ini Bisa Sebabkan Penyakit? Begini Tanggapan Ahli Gizi

Dokter yang menanganinya menyebutkan bahwa ia sudah banyak menangani pasien dengan masalah pencernaan disebabkan oleh kebanyakan makanan ini.

Editor: Amalia Husnul A
Facebook/Desy Puspita Yulida
Unggahan Desy Puspita Yulida yang menjadi viral di Facebook. 

TRIBUNKALTIM.CO - Indonesia itu emang kaya banget ragam kulinernya.

Banyak orang kreatif yang mampu mengolah bahan sehingga menjadi jenis kudapan baru.

Salah satunya yang yang paling hits sekarang ini adalah seblak, kerupuk mentah yang direndam kuah dan bumbu tertentu. 

Nggak sedikit tuh penggemar seblak muncul.

Nggak sampe ada yang bikin semblak fans club, sih. Tapi abang-abang seblak di depan sekolah atau depan komplek selalu dikerubuti. 

Tapi, kita perlu ingat nih.

Baca: Ketegangan Antara Presiden Trump Dengan Menlu Tillerson Makin Memburuk

Baca: Tak Hanya Raisa, Artis Pria Ini Juga Meleleh Lihat Kegantengan Hamish Daud

Baca: Truk Polisi Diturunkan Angkut Penumpang yang Terlantar saat Angkot Mogok Massal

Jika memakan semblak kebanyakan, kita mesti siap kena penyakit. Seorang ibu bernama Desy Puspita Yulida, Minggu (08/10) lalu bercerita di Facebook tentang putrinya, Salma, yang mesti dirawat karena usus buntu akibat kebanyakan makan seblak

Awalnya, Salma mengeluh sakit perut sepulang sekolah.

Bahkan, perutnya sampe nggak bisa digerakkan karena keram usus.

Setelahnya, ia muntah-muntah dan diare.

"Lalu diadakan pemeriksaan cek darah dan rontgen. Hasilnya asam lambung naik, leukosit sel darah putihnya 14.000 lebih," tulis Desy dikutip Kompas.com

Seblak
Seblak (Instagram)

Dokter yang menanganinya menyebutkan bahwa ia sudah banyak menangani pasien dengan masalah pencernaan disebabkan oleh kebanyakan makan seblak.

"Usus buntu yang ibu alami bukan karena cabainya. Tetapi karena kerupuk mentah kalau disimpan dalam air tapi tidak hancur, malah jadi kenyal.

Kebayang enggak bu, akan bagaimana?

Begitu pun dalam usus kita. Kerupuk itu tidak akan hancur," kata Desy.

Mengakhiri kisahnya, Desy berpesan kepada ibu-ibu yang memiliki anak gadis penyuka makanan seblak, agar tidak terjadi infeksi usus.

Baca: Belanda Gagal Lolos Piala Dunia 2018, Ini Daftar Kegagalan Tim Oranye. . .

Baca: Tanya soal Posisi Wagub Kaltim, DPRD Tugaskan Komisi I ke Jakarta

Baca: Akhirnya Terungkap, Inilah Penjelasan Ilmiah Mengapa Durian Memiliki Aroma yang Sangat Menyengat

Dia juga mengajak untuk menghindari usus buntu daripada mengobati.

Kompas.com telah mencoba mengonfirmasi Desy melalui layanan pesan di Facebook, namun nihil, tak ada respon.

Tanggapan Ahli

Akan tetapi, soal kerupuk seblak kenyal yang menjadi pemicu usus buntu dalam kasus ini, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Hardinsyah mengatakan tak masuk akal.

"Pertama, kok enggak masuk akal, dalam arti makanan itu masuk ke lambung kita itu dicerna dan dihancurkan.

Kemudian masuk ke usus sudah partikel kecil, kecuali kalau dia batu atau biji jambu yang keras," kata Hardinsyah dihubungi Kompas.com, Selasa (10/10/2017).

Baca: Netizen Pesan Seblak Ceker Menyayat Hati Mulan, Eh Dibandingkan dengan Milik Dara The Virgin

Baca: Pedagang Seblak Bingung Cari Alternatif Pembungkus Makanan selain Styrofoam

Baca: Resmi, Ridwan Kamil Larang Penggunaan Kemasan Styrofoam, Pecinta Seblak Diminta Menyesuaikan

Menurut Hardinsyah, kerupuk seblak yang berasal dari tapioka (aci) tentu sangat bisa diproses dalam lambung.

"Daging saja ada yang lebih kenyal, seperti kikil, bisa diproses. Karena ada enzim-enzim di dalam lambung kita. Ada enzim untuk mencerna protein, lemak, karbohidrat," katanya.

Kecuali, jika dalam seblak tersebut ada endapan yang berasal dari sambal yang cabenya nggak ditumbuk sampai halus.

Endapan tersebut bisa menginfeksi usus.

 "Kalau mungkin ada endapan sebelumnya, harusnya dokter bisa menjelaskan," jelas Hardinsyah.

Dia memberi contoh, misalnya endapan itu berasal dari sambal yang cabainya tidak ditumbuk sampai halus sehingga ada biji cabai yang mengendap dan menginfeksi usus.

Baca: Dikira Sakit Usus Buntu, Ternyata Dokter Temukan Benda Mengejutkan di Perut Pasien

Baca: Pasien Usus Buntu Dihina, lalu Disentil Kemaluannya oleh Pemilik RS hingga tak Bisa Buang Air

Baca: Menakjubkan, Dokter Ini Mengoperasi Usus Buntunya Sendiri

Selain itu, perlu diperhatikan pula kebiasaan si anak dalam mengonsumsi makanan dan minuman.

"Kita enggak tahu juga kan, mungkin ini puncaknya saja. Proses terjadi dulu-dulu, (tapi) belum terasa benar.

Kita kan enggak tahu kebiasaan makan si anak. Harus didalami, entah ada bahan-bahan berbahaya yang termakan," ujar Hardinsyah.

Sementara itu, ketika ditanya bahan berbahaya seperti pewarna makanan pada kerupuk yang berpotensi mengganggu pencernaan, Hardinsyah menuturkan bahwa tentu saja pembuktiannya harus melalui uji laboratorium terlebih dahulu.

 Tetep hati-hati, ya bro! 

(Artikel ini mengutip dari Kompas.com, "Viral Kisah Usus Buntu Gara-gara Seblak, Apa Kata Ahli Gizi?")

Sumber: Hai
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved