Edisi Cetak Tribun Kaltim
Bonus tak Kunjung Cair, Atlet Peraih Emas Ancam Cabut dari Kaltim
Iming-iming bonus dan status pegawai negeri tentu sangat menggiurkan bagi atlet untuk cabut dari Kaltim.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Usai gelaran PON 2016 lalu, Ketua Bidang Target Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kaltim Sarwono Hidayat membenarkan rencana hengkang atletnya itu.
Menurutnya keinginan untuk pindah dari Kaltim apabila tidak ada perhatian dari Pemerintah Provinsi atas prestasi yang diraihnya.
Tak hanya itu, menurutnya, Rafika juga ingin kosentrasi menyelesaikan studinya di SMU Depok, Jakarta.
Namun hingga saat ini Rafika tetap tercatat sebagai atlet Kaltim, kendati ia tak lagi terlihat berlatih di Bumi Etam.
Sementara itu, atlet Anggar Kaltim, Chintya Pua pernah berniat pindah dari Kaltim.
Penyebabnya yaitu ia kecewa dengan kesejahteraan atlet yang diberikan Kaltim.
Padahal Chintya menyumbangkan medali emas kategori beregu flouret putri di PON Jabar.
Iapun berniat kembali membela Sulawesi Utara, apalagi kedua orangtuanya berdomisili di Manado.
Sejak selesai PON, Chintya tak pernah lagi terlihat berlatih dan mengikuti kejuaraan di Kaltim.
Saat TC jelang Pelatnas, Chintya justru memilih berlatih terpisah di Manado.
Tapi Ketua Pengprov Ikasi Kaltim, Muslimin menegaskan Chintya masih atlet Kaltim dan diproyeksikan untuk PON 2020 Papua.
"Chintya masih atlet Kaltim. Kita juga masih ada Herlin dan Atika yang kemampuannya bagus. Kita harap mereka bisa bertahan untuk PON Papua. Hasil yang kita capai ya kita syukuri dan harus dipertahankan," ungkap Muslimin pekan lalu. (*)