Trayek Angkot di Balikpapan Bakal Diperluas, Bisa Masuk ke Perumahan
Berdasarkan kajian, banyak yang memberikan masukan soal kebutuhan angkot di area pemukiman penduduk komplek perumahan
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Laporan wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Izin trayek mobil angkutan umum plat kuning (angkot) di Kota Balikpapan ke depannya akan dikembangkan secara meluas, masuk ke wilayah-wilayah pemukiman penduduk yang dianggap belum tersentuh akses transportasi umum.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Sudirman, mengatakan, ada beberapa wilayah pemukiman seperti komplek perumahan membutuhkan akses kendaraan umum.
Baca: Lama tak Terlihat, Regina Mantan Istri Farhat Abbas Sekarang Malah jadi Begini
Karena itu, tambah dia, angkot yang sudah ada selama ini akan bisa masuk ke jangkauan komplek perumahan.
"Kajiannya sudah ada. Tinggal kami diskusikan lagi ke teman-teman angkot dan organda," katanya kepada Tribunkaltim.co pada Senin (23/10/2017).
Baca: Seorang Nenek Lempar Uang Koin ke Mesin Pesawat, Satu Penerbangan di China Ditunda
Berdasarkan kajian, banyak yang memberikan masukan soal kebutuhan angkot di area pemukiman penduduk komplek perumahan.
"Pengembangam trayek disesuaikan kebutuhan," ujar Sudirman.
Selama ini, ada beberapa masyarakat yang bertempat tinggal di komplek perumahan saat butuh angkutan umum harus terlebih dahulu berjalan menuju ke jalan utama, lokasi keberadaan angkot.
Secara data, di Kota Balikpapan terdapat 2 ribu angkot dengan jumlah trayek sebanyak 8 jurusan. Menurut Sudirman, tidak akan mungkin ada penambahan angkot dengan penerapan trayek yang baru.
Baca: Ketahuan Menggauli Kuda Dalam Kandang, Seorang Pria di Rusiai Dicampakkan Kekasihnya
"Angkot tak bisa tambah banyak tetapi keberadaan angkot yang sekarang ada pastinya bisa penuhi kebutuhan masyarakat," tuturnya.
Tujuan pengembangam trayek, kata Sudirman, adalah jawaban atas keluhan pengendara angkot yang selalu mendapat penghasilan rendah.
Diharapkan melalui rencana pengembangan trayek ini, para sopir angkot mampu mendongkrak pendapatannya.
Baca: Remaja Ini Tertidur Selama 13 Hari, Begitu Bangun Kondisinya Malah . . .
"Banyak sopir angkot yang mengeluh turun pendapatan. Sekarang ditawarkan cara baru. Tinggal bagaimana respon para sopir angkot, nanti kita diskusikan," tuturnya.
Dipastikan, tegas Sudirman, melalui pengembangan trayek ke area pemukiman komplek akan memunculkan persaingan yang sehat dengan angkutan orang berbasis aplikasi online.
Di tempat berbeda, Prihati, warga RT 40 Sumber Rejo Dua, Balikpapan Tengah, pernah merasakan naik angkot diantar sampai ke pemukiman rumahnya. Selama ini, jalan kediamannya tidak dilintasi trayek angkot.
Baca: Kebut-kebutan di Lapangan Merdeka, ABG Alami Patah Pinggang
Namun Prihati waktu itu naik angkot membayar tarif lebih. Seharusnya Rp 5 ribu, membayarnya ditambah Rp 5 ribu jadi totalnya Rp 10 ribu, diantar sampai dekat pintu rumah.
"Sebelum naik tanya dahulu, buat kesepakatan. Kalau sopir setuju, saya setuju, oke saja," katanya. ( )