Saldo Rekeningnya Bertambah Rp 255 Miliar, Lelaki Ini Bukannya Senang, Ini yang Lantas Dilakukannya
Dia tak menyangka, ada kelebihan 24,5 juta dollar atau sekitar Rp 255 miliar dari uang yang seharusnya ada di rekening, dan
"Kesalahan telah diperbaiki dan pembayaran telah dibatalkan," katanya.
Peristiwa uang nyasar itu pernah terjadi sebelumnya di Australia.
Mahasiswi Teknik Kimia, Christine Xin Lee, menghabiskan jutaan dollar untuk membeli tas dan barang mewah setelah Bank Westpac mengiriminya 4,6 juta dollar atau Rp 47,9 miliar.
Namun diketahui, uang itu dikirim karena sebuah kesalahan sistem.
Selain itu, Matthew Pearce, seorang warga Melbourne, penah memiliki 123 juta dollar atau Rp 1,2 triliun di akun Bank Commonwealth miliknya.
Badan Ombudsman Layanan Keuangan Australia memberi peringatan agar orang-orang tidak menghabiskan uang akibat kesalahan pengiriman.
Baca: Sebulan Setelah Bercerai, Tiara Dewi Langsung Pasang Kode Keras Buat Calon Suami Barunya
Baca: Hasil Pemeriksaan 3 Jaksa di Kejari Samarinda, Pihak Kejati Ungkap Hal Mengejutkan
Baca: Selamat dari Musibah, Mantan Karyawan Pabrik Mercon, Undurkan Diri Sehari Sebelum Kebakaran
"Anda seharusnya tidak menghabiskan atau menarik uang yang ditransfer ke rekening Anda yang disebabkan oleh kesalahan. Itu tindakan ilegal, dan Anda harus membayarnya kembali," katanya.
Transfer Nyasar BNI
Di Indonesia, transfer nyasar juga pernah dilakukan oleh Bank BNI. Suparman (51), warga Ngabang, Landak, Kalimantan Barat, mengaku kecewa terhadap Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Pontianak karena memblokir rekeningnya.

Hal itu dilakukan pihak BNI setelah uang sejumlah Rp 5,1 miliar tersasar ke rekeningnya beberapa bulan lalu. Dalam
hitungan hari, rekeningnya langsung diblokir hingga kini.
"Sampai sekarang saya belum tahu dari mana asal-muasal uang yang masuk itu. Jadi kalau ada kasus pencucian uang, bisa-bisa saya kena juga. Itu yang saya tidak mau, makanya saya minta penjelasan yang jelas dari pihak BNI," ujarnya, Senin (9/11/2015) seperti dilansir Kompas.com.