Setelah Hanna Annisa, Kini Lutfiah Sari, Mahasiswa UI Lainnya Juga Bikin Heboh
Belum selesai dengan Hanna, kembali datang kabar dari mahasiswi Universitas Indonesia.
Mahasiswi itu diketahui bekerja sebagai staf administrasi di sebuah usaha katering.
Pihak kampus segera meminta Adeng (49), orangtua Lutfiah, menjemput putrinya di Stasiun Lenteng Agung. Dari situ dia diantar ke tempat kosnya di daerah Kober Beji, lalu ke UI.
Adeng bersama Lutfiah pada hari Minggu ini mendatangi Polrestro Depok untuk memberikan keterangan.
"Menurut keterangan dari Lutfiah, dirinya tidak masuk kuliah dan memilih kerja karena bermaksud mencari uang untuk ganti uang PKM (Pekan Kreatifitas Mahasiswa) sebesar Rp 7 juta yang telah dihilangkannya.
Baca: Mourinho Minta Fans MU Sepenuhnya Dukung Lukaku
Menurut Lutfiah, ia telah membayar Rp 3 juta hasil dari jual laptop dan handphone miliknya, dan masih kurang Rp 4 juta lagi," kata Sutrisno.
Lutfiah mengatakan, ia meninggalkan bangku kuliah untuk mencari uang guna mengganti kekurangan uang yang hilang itu. Masih berdasarkan keterangan Lutfiah, ia tidak memberi kabar ke pihak kampus, tempat kos, dan orangtuanya karena laptop dan ponselnya telah dijual.
Lutfiah dilaporkan menghilang sejak awal Oktober 2017. Ia sudah tak lagi ditemui di kampus maupun rumah kosnya. Nomor kontaknya juga tidak dapat dihubungi.
Sebelumnya, pihak Universtias Indonesia (UI) sudah melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.
Dari hasil penyelidikan sementara, Lutviah diduga menghilang karena merasa bersalah telah menghilangkan uang untuk sebuah kegiatan di kampusnya.
Di kamar kosnya ditemukan dua lembar surat. "Dalam surat yang ditemukan polisi, korban menceritakan penyesalannya karena telah menghilangkan uang acara di kampusnya," kata Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Sutrisno saat dihubungi, Rabu (25/10/2017).
Baca: Ini Dia Sepatu Termahal di Dunia, Harganya Nyaris Tembus Rp 200 Miliar, Apa Keunggulannya?
Dalam surat itu, Lutvia mengaku sudah menjual laptop dan ponsel yang dimilikinya.
Namun, uang yang diperoleh tetap tak cukup untuk mengganti uang yang hilang.
Lutviah sendiri merupakan anak dari keluarga tidak mampu asal Madura, Jawa Timur.